Samudera Indonesia Bakal Ikut Tender Pengelolaan Pelabuhan Patimban

Sepanjang 2019, Samudera Indonesia berencana untuk melakukan investasi sebesar USD 180 juta.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Jun 2019, 17:30 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2019, 17:30 WIB
Neraca Ekspor Perdagangan di April Melemah
Aktifitas kapal ekspor inpor di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (26/5). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 1,24 miliar . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) berkomitmen kuat untuk turut serta mewujudkan sektor logistik yang handal dan efisien dengan berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur logistik.

Direktur Pengelola Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia mengatakan, salah satu prioritas yang ingin dikejar adalah menjawab tantangan tingginya biaya logistik, yakni dengan menyiapkan keikutsertaan dalam tender pengelolaan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

"Samudera Indonesiamenyambut baik rencana pemerintah untuk memberikan peluang kepada swasta dalam pengelolaan pelabuhan tersebut. Dengan pengalaman panjang yang dimiliki dalam pengelolaan pelabuhan peti kemas di Tanjung Priok dan Samarinda, SMDR yakin memiliki credentials yang baik dalam pengelolaan Pelabuhan Patimban," ungkapnya saat sesi public expose di Soehanna Hall The Energy Building, Jakarta, Rabu (26/6/2019).

"Kami juga siap berkolaborasi dengan mitra nasional dan mitra Jepang dalam proyek ini," dia menambahkan.

Adapun pada kesempatan tersebut, perseroan melaporkan membagikan dividen tunai sebesar Rp 52,4 miliar (Rp 16 per lembar saham) atas pencapaian kinerja di 2018. Pada akhir 2018, SMDR berhasil membukukan laba sebesar USD 7,3 juta.

Sepanjang 2019, Samudera Indonesia berencana untuk melakukan investasi sebesar USD 180 juta yang dialokasikan untuk sektor pelabuhan sebesar 44 persen, pelayaran 42 persen, logistik 11 persen, dan properti 3 persen.

Selain ikut tender pengelolaan Pelabuhan Patimban, Bani menyampaikan, Samudera Indonesia dan MMC Corporation Berhad selaku operator pelabuhan terbesar Malaysia dan pengendali salah satu pelabuhan transhipment terbesar di Asia, sepakat untuk menjajaki rencana kolaborasi strategis antara kedua pihak.

"Dalam pengembangan kapasitas usaha pelayaran, Samudera Indonesia tetap optimis dan selektif menggarap peluang di Indonesia dan Asia. Salah satu prioritas saat ini adalah memaksimalkan segmen tanker yang lebih menjanjikan," terangnya.

"Untuk itu, Samudera akan melakukan peremajaan kapal tanker untuk melayani setidaknya tiga target market yaitu kargo Crude Palm Oil (CPO), produk kimia, dan biodiesel," Bani menandaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Pelabuhan Patimban Ditargetkan Bisa Beroperasi pada 2020

Capaian Ekspor - Impor 2018 Masih Tergolong Sehat
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (25/5). Kenaikan impor dari 14,46 miliar dolar AS pada Maret 2018 menjadi 16,09 miliar dolar AS (month-to-month). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban berjalan sesuai dengan rencana. Targetnya, pelabuhan di Subang ini nantinya sudah dapat beroperasi pada pertengahan 2020.

"Yang kita bisa rencanakan adalah mungkin April pertengahan tahun depan, kita akan mulai melakukan penggunaan pertama dari car terminal. Oleh karenanya saya akan koordinasikan supaya bisa diselesikan, baru nanti akhir tahun 2020 selesai semuanya," kata dia dalam keterangan tertulis, pada Senin 24 Juni 2019.

Lebih lanjut, ia mengatakan, dengan beroperasi pada pertengahan 2020, pihaknya berharap akses jalan dari dan menuju pelabuhan dapat selesai dibangun.

Saat ini, progres pembangunan Pelabuhan Patimban sudah mencapai 29 persen. Sedangkan untuk car terminal yang akan beroperasi pertengahan tahun depan progresnya sudah mencapai 35 persen.

Sebagai informasi, dengan adanya car terminal di Pelabuhan Patimban diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas, khususnya untuk ekspor-impor kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok.

Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang pada kemacetan lalu lintas, khususnya ruas antara Bekasi-Tanjung Priok. Car Terminal Pelabuhan Patimban ini nantinya memiliki kapasitas tampung 250-300 ribu kendaraan per tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya