Liputan6.com, Jakarta Manajemen Bank Muamalat tengah menyiapkan rencana bisnis untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Hal tersebut disampaikan oleh Komisaris Utama PT Bank Muamalat, Ilham Habibie.
Dia mengakui, belum dapat membeberkan secara terperinci langkah strategis yang akan diambil Bank Muamalat. Namun, yang pasti, ke depan bank Muamalat bakal lebih mengarah ke sektor ritel.
"Maksudnya business plan ke depan? Itu saya belum bisa buka di sini secara terperinci. Tapi kurang lebih yang akan ditekankan adalah retail," kata dia, saat ditemui, di Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dasar penentuan arah bisnis tersebut, lanjut dia, karena bank Muamalat memiliki brand yang kuat untuk memasuki pasar ritel. Sebagai contoh dia menyebutkan, 50 persen pasar pendanaan haji dipegang oleh Bank Muamalat.
"Retail maksudnya ke perorangan. Korporasi masih ada, tapi porsinya dikurangi. Alasannya karena brand-nya kuat sekali untuk ritel. Jadi kalau kita lihat misalnya pasar yang terkait dengan finansial dengan haji dan umroh yang swasta yang non ONH, ONH plus itu lebih dari 50 persen dipegang kita. Jadi kuatnya kita memang di situ," ungkapnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Right Issue
Bank Muamalat juga berencana melakukan rights issue pada semester kedua tahun 2019. Ilham mengharapkan, aksi korporasi tersebut dapat terealisasi sebelum tanggal 22 Agustus tahun ini.
"Kalau harapan kita ya selesainya sebelum tanggal 22 Agustus," ujar dia.
Terkait progress aksi korporasi tersebut, jelas dia, pihaknya sudah mengajukan izin right issue ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sedang dalam proses. "Sudah. Lagi diproses," tandasnya.
Advertisement
Pemegang Saham Restui Ilham Habibie Cs Kendalikan Bank Muamalat
Para pemegang saham merestui konsorsium investor yang dipimpin Ilham Habibie Cs menjadi pemegang saham pengendali di PT Bank Muamalat Tbk.
Adapun keputusan itu diambil dalam Rapat Pemegang Umum Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan di Gedung Muamalat Tower, Kamis (11/10/2018).
"RUPSLB hari ini ada tiga agenda yaitu perpanjangan right issue karena sudah expired 20 September kemarin, kemudian perubahan anggaran dasar ini lebih teknis, serta adanya penggantian manajemen," tutur Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana
Konsorsium investor pimpinan Ilham Habibie Cs akan menyuntikan modal ke Bank Muamalat sebesar Rp 2 triliun melalui mekanisme right issue ini dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Selanjutnya Bank Muamalat akan menerbitkan saham baru sebanyak 20 miliar lembar saham. "Harga pelaksanaan right issue Rp 100 per saham," ujar dia.
Dengan disetujuinya masuknya Ilham Habibie Cs menyuntikan dana di Bank Muamalat, konsorsium investor ini menjadi pemegang saham pengendali di Bank Syariah tertua itu dengan porsi kepemilikan saham sekitar 60 persen.
"Ini terdilusi 66 persen," pungkas Achmad.
Sebelumnya permodalan PT Bank Muamalat Tbk akan bertambah. Hal itu didorong rencana konsorsium yang akan suntikkan dana untuk perkuat modal perbankan.
Komisaris Utama Bank Muamalat Ilham Habibie diketahui memimpin konsorsium investor yang terdiri dari Ilham Habibie, Arifin Panigoro, Lynx Asia dan SSG Capital.