Liputan6.com, Jakarta Pemasaran secara daring merupakan metode inovatif yang perlu dimanfaatkan oleh pelaku usaha di era digital ini. Perkembangan teknologi menyebabkan persaingan pasar semakin berat. Namun, di sisi lain, digitalisasi juga merupakan peluang yang perlu ditangkap oleh para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Sejalan dengan upaya pemerintah mengembangkan ekonomi kerakyatan, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) kembali memperkenalkan aplikasi ponsel “AYO SRC” di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebelumnya, aplikasi ini diluncurkan pada awal Mei lalu di tingkat nasional.
Keberadaan “AYO SRC” bertujuan untuk memudahkan transaksi bisnis bagi toko kelontong yang tergabung dalam komunitas retail binaannya, Sampoerna Retail Community (SRC). Kini terdapat 1.500 toko kelontong di Lombok memiliki akses terhadap aplikasi tersebut.
Advertisement
Manager Area Retail Engagement Mataram Sampoerna, Steven Alfried mengatakan aplikasi tersebut merupakan ‘jembatan’ bagi toko kelontong dengan pemasok dan konsumennya.
“Aplikasi ini adalah terobosan inovatif untuk memudahkan akses para pelaku UKM yang tergabung di SRC untuk saling berbagi ilmu bisnis, mendapat informasi mengenai pembinaan UKM Sampoerna, dan memudahkan proses pengelolaan toko,” ujar Steven Alfried.
Mengenai peluncuran aplikasi “AYO SRC”, Steven melanjutkan hal ini turut mendukung proses literasi dan infrastruktur berbasis digital pada pengembangan bisnis dan penciptaan peluang.
Hal ini dilaksanakan demi merealisasikan pencapaian Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di tahun 2020. Sebelumnya, Sampoerna telah mengumumkan peluncuran di tingkat nasional pada awal Mei lalu.
Nantinya, aplikasi yang dapat diunduh gratis di PlayStore ini memudahkan toko kelontong untuk melakukan kegiatan belanja pasokan secara daring. Dari sisi pelanggan setia SRC, “AYO SRC” akan mempermudah konsumen dalam berbelanja dan mencari SRC terdekat di sekitarnya.
Lebih lanjut Steven menambahkan kini di seluruh Indonesia terdapat 110.000 toko kelontong yang sudah menjadi bagian dari jaringan SRC.
“SRC mengajak masyarakat sekitar untuk berbelanja di toko kelontong yang lebih dekat dari rumah,sebagai salah satu upaya mendorong ekonomi kerakyatan di daerah. Hal ini kami sosialisasikan melalui slogan Berbelanja Dekat Rumah,” tutup Steven.
Selain itu, Paguyuban SRC Lombok telah menjalankan program pengurangan plastik sekali pakai sebagai bentuk tanggung jawab sosial sejak 2018. Untuk membangkitkan semangat menjaga lingkungan, Paguyuban SRC Lombok membagikan tas kain secara gratis.
Salah satu pemilik toko kelontong di Lombok Timur, Saleh Taswin, mengatakan bahwa acara ini sejalan dengan dukungan Sampoerna terhadap kemajuan UKM.
“Dengan semangat gotong-royong dan kebersamaan, kami ingin mempromosikan UKM yang tergabung dalam jaringan SRC. Harapannya kesadaran masyarakat memilih berbelanja di SRC yang tersebar di wilayah Lombok meningkat, dan bermanfaat bagi pergerakan ekonomi daerah,” tutup Saleh.
(*)