Jumlah Warga Miskin Indonesia Turun 530 Ribu Orang

BPS mencatat jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan Indonesia pada Maret 2019 mencapai 25,14 juta orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jul 2019, 13:30 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2019, 13:30 WIB
800 Juta Warga India Hidup Dalam Kemiskinan
Seorang gadis muda memandikan saudaranya di sebelah jalur kereta api di New Delhi, India, Selasa (16/10). Hasil survei terhadap 104 negara yang dirilis bulan lalu menemukan bahwa sekitar 1,3 miliar orang hidup dalam kemiskinan. (AP Photo/Altaf Qadri)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Indonesia pada Maret 2019 mencapai 25,14 juta orang atau sebesar 9,41 persen. Angka ini menurun sebesar 530 ribu orang dibandingkan September 2018.

"Presentase penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 9,41 persen menurun 0,25 persen poin terhadap September 2018," kata Kepala BPS Suhariyanto, di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (15/7/2019).

Suhariyanto menyampaikan presentase penduduk miskin pada periode September 2018 hingga Maret 2019 di daerah perkotaan mengalami penurunan sebesar 136,5 ribu orang. Yakni dari 10,14 juta orang pada September, menjadi 9,99 juta orang pada Maret 2019.

Sedangkan penduduk miskin di perdesaan, BPS mencatat turun sebesar 393,4 ribu orang dsri 15,54 juta orang pada September 2018 menjadi 15,15 juta di Maret 2019.

"Presentase kemiskinan di perkotaan turun dari 6,89 persen menjadi 6,69 persen. Sementara di perdesaan turun dari 13,10 persen menjadi 12,85 persen," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Paling Banyak di Maluku dan Papua

800 Juta Warga India Hidup Dalam Kemiskinan
Pekerja migran dari India bagian timur bersiap di luar tempat tinggal mereka yang sempit di pondokan tuga di New Delhi, Rabu (10/10). Sekitar 800 juta warga India hidup dalam kemiskinan. (AP Photo / R S Iyer)

Sementara itu, apabila melihat presentase dari jumlah penduduk miskin berdasarkan kepulauan pada Maret 2019, terlihat bahwa penduduk miskin terbesar berada di wilayah Pulau Maluku dan Papua yaitu sebesar 20,91 persen. Sedangkan presentase penduduk terendah berada di Pulau Kalimantan, yaitu 5,93 persen.

"Dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa sebanyak 12,72 juta orang sedangkan jumlah pennduduk miskin terendah berada di Pulu Kalimantan 0,97 juta orang," katanya.

Adapun garis kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar Rp 425.250 per kapita atau per bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp 313.232 (73,66 persen) dari garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp 112.018 (26,34 persen).

"Beras masih memberi sumbangan sebesar 20,59 persen di perkotaan dan 25,97 persen di perdesaan. Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap garis kemiskinan 12,22 persen di perkotaan dan 11,36 persen di perdesaan," sebutnya.

Sedangkan, komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan garis kemiskinan terbesar di perkotaan dan perdesaan adalah masih dipicu oleh sektor perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.

"Perumahan memberikan nsumbangan terbesar sebanyak 8,16 persen di perkotaan dan 7,26 persen di perdesaan," pungkasnya.

BPS: Inflasi Juni 2019 Tembus 0,55 Persen

Inflasi
Pembeli membeli sayuran di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juni 2019 sebesar 0,55 persen. Inflasi ini didorong oleh kenaikan harga sejumlah komoditas. 

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, untuk inflasi tahun kalender yaitu Januari-Juni 2019 mencapai 2,05 persen, sedangkan inflasi tahun kalender sebesar  3,28 persen.

"Adanya kenaikan dari hasil pemantauan di 82 kota di bulan Juni 2019 terjadi inflasi 0,55 persen," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (1/7/2019). 

Dia mengungkapkan, dari 82 kota IHK yang dilakukan pemantauan, sebanyak 76 kota mengalami inflasi. Sedangkan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi dialami di Manado sebesar 3,60 persen, sedangkan terendah yaitu Singaraja sebesar 0,02 persen.

Sementara untuk deflasi tertinggi dialami Tanjung Pandan sebesar -0,41 persen dan deflasi terendah di Jayapura -0,08 persen.

"Dengan perhatikan inflasi ini masih berada di bawah target pemerintah. ini termasuk kendali karena berbagai program yang dilakukan pemerintah," pungkasnya

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi Juni 2019 akan berada di kisaran 0,45 persen. Prediksi ini berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) yang dilakukan BI.

"Jadi SPH di Minggu terakhir, inflasi di 0,45 persen itu month to month. 3,21 persen year on year," kata Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, di Gedung BI, Jakarta, Jumat, 28 Juni 2019.

Menurut dia, hal tersebut menunjukkan, kinerja inflasi masih terjaga rendah. Selain itu, juga menunjukkan bahwa daya beli masyarakat yang terjaga. "Artinya tetap terjaga daya beli masyarakat, inflasinya juga cukup rendah," urai dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya