Harta Mencapai Ribuan Triliun Rupiah! Ini Daftar Orang Terkaya dari Abad ke Abad

Sejumlah pengusaha juga penguasa masuk daftar orang terkaya dalam sejarah. Ini di antaranya:

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jul 2019, 05:30 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2019, 05:30 WIB
Ilustrasi emas harta karun
Ilustrasi emas harta karun (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 29 September 1916, John D. Rockefeller menjadi manusia pertama di dunia yang bergelar miliarder. Nilai pundi-pundi kekayaannya kala itu mencapai USD 1 miliar atau senilai USD 16 miliar pada 2018. Jika dirupiahkan, jumlah tersebut mencapai Rp 223,2 triliun (USD 1 setara Rp 13.981).

Rockefeller meraup harta benda dari Standard Oil. Ia adalah pendiri, pemimpin, sekaligus pemegang saham utama dari perusahaan, yang pada masanya menjadi pengilang minyak bumi terbesar di dunia.

Meski jadi yang paling tajir pada masanya, Rockefeller bukan orang terkaya sepanjang masa.

Ada sejumlah orang sepanjang sejarah yang mengumpulkan atau menguasai kekayaan dalam jumlah luar biasa banyak, baik pengusaha maupun penguasa.

Meski daftar nama telah diketahui, nyaris tak masuk akal untuk mencari tahu siapa sosok orang terkaya sepanjang masa. Ada banyak hambatan untuk melakukannya.

Sulitnya menaksir kekayaan mereka turut dipengaruhi oleh perbedaan kurs, inflasi, dan deflasi mata uang yang berubah-ubah sepanjang zaman.

Terkadang, untuk menentukan siapa orang terkaya dari ratusan tahun yang lalu, kita hanya bisa mengandalkan cerita, legenda, dan kisah tertulis lain yang tak punya pembanding.

Meski demikian, seperti dikutip dari situs Today I Found Out, dengan data yang nyaris terbatas soal masa lalu, kita masih bisa mengetahui orang terkaya dari abad ke abad. Berikut daftarnya:

Abad Ke-11: William Sang Penakluk

Ilustrasi koin emas
Ilustrasi koin emas (AP)

Menurut riwayat, William sang Penakluk --julukan yang dituai atas keberhasilannya menundukkan Inggris-- memiliki kekayaan senilai USD 229 miliar atau setara Rp 3.201 triliun.

Sang raja mengumpulkan pundi-pundi hartanya dengan cara kuno: menjarah. Saat masih berkuasa, ia membangun banyak kastil dan istana di seantero Inggris Raya, beberapa di antaranya masih berdiri hingga kini.

Sebenarnya, ada calon lain. Yakni, Raja Ghana Tenkamenin. Namun, informasi mengenai penguasa tersebut lebih bersifat legenda, yang tak didasarkan pada bukti sahih.

Abad Ke-12: Gengis Khan

Karena kurangnya catatan sejarah, sulit untuk menentukan siapa sosok paling tajir pada Abad ke-12. Namun, sejumlah indikasi mengarah pada Gengis Khan, penguasa Mongolia.

Kekaisarannya membentang hingga Eropa selatan, diperkirakan meliputi lebih dari 4 miliar hektar tanah.

Harta karun, emas, dan barang berharga yang dijarahnya saat menaklukkan wilayah pendudukan diperkirakan tak terkira jumlahnya.

Meski demikian, ada sebuah legenda yang menyebut, ia tinggal di dalam tenda sederhana.

Setelah Genghis Khan meninggal pada 1227, ia mewariskan kepada Ogodei, putranya, suatu wilayah sangat luas yang membentang dari Tiongkok timur laut hingga ke Laut Kaspia, tepat di utara Iran. Secara keseluruhan, luas wilayah pendudukan itu sekitar 28 juta km persegi.

Ogedei Khan yang meneruskan warisan ayahnya, memperluas wilayahnya hingga ke timur dan barat, hingga menduduki apa yang tersisa di barat laut Tiongkok dan merangsek ke Rusia.

Abad Ke-13: Filippo di Amedeo de Peruzzi

Filippo di Amedeo de Peruzzi adalah bankir paling kaya di kota Florence, Italia. Bisnisnya menggurita. Ia dan keluarganya memiliki banyak kapal, menjalankan banyak hotel, menumpuk emas, rempah-rempah, juga perhiasan.

Kekayaannya mencapai sekitar USD 100 miliar hingga 200 miliar.

Saking kayanya, sejumlah raja dan Paus meminta pinjaman dari Peruzzi.

Ketika Filippo meninggal dunia pada 1303, keluarnya melanjutkan semua usaha dan mempertahankan kekayaan hingga 150 tahun kemudian.

Kala itu, mereka mengambil keputusan salah dengan meminjamkan uang dalam jumlah besar pada Raja Inggris Edward III untuk membiayai Perang Seratus Hari.

Saat sang raja tak mampu membayar utang, sebagian besar kekayaan Peruzzi menguap. Mereka bahkan ditendang keluar dari Florence oleh Raja Prancis yang ada di pihak pemenang.

Abad Ke-14: Mansa Musa I

Bukan Jeff Bezos atau Bill Gates yang layak menyandang predikat orang terkaya dalam sejarah manusia. Ada seorang pria dari masa lalu lebih tajir daripada bos Amazon dan bos Microsoft itu.

Naskah dari Abad Pertengahan, yang disebut The Catalan Atlas menguak identitasnya. Dalam manuskrip yang menggambarkan rute perdagangan itu terlihat sosok raja dari Afrika Barat yang sedang memegang sekeping uang emas. Namanya adalah Mansa Musa I. Ia mungkin adalah orang terkaya di muka Bumi.

Mansa Musa I memimpin Kerajaan Mali di Afrika Barat pada tahun 1307, menghasilkan keuntungan dengan mengeksploitasi kekayaan garam dan emas negaranya. Kekayaannya diperkirakan mencapai USD 400 miliar.

Selain Mansa Musa, ada juga sejumlah orang yang masuk daftar terkaya di dunia kala itu, termasuk Richard FitzAlan (USD 118 miliar) dan John of Gaunt (USD 110 miliar)

Abad Ke-15: Jakob Fugger

Kekayaan Jakob Fugger konon mencapai USD 60 miliar hingga USD 275 miliar.

Lahir di Augsburg, Jerman, pada Maret 1459, keluarga Jakob Fugger menjalankan bisnis tekstil yang sukses. Saat dewasa, Fugger mengolah kekayaan keluarga dengan membuka usaha simpan-pinjam kepada pejabat Kekaisaran Romawi dan Kerajaan Spanyol.

Karena dekat dengan sejumlah keluarga kerajaan, Fugger diberi kesempatan untuk menandatangi kontrak pertambangan logam yang menguntungkan.

Sebagai bankir, ia kemudian meminjamkan uang kepada Charles V, untuk memastikannya terpilih menjadi Kekaisaran Romawi Suci (Holy Roman Emperor).

Sebagai balasannya, Charles V memberi Fugger hak untuk mencetak uangnya sendiri.

Nilai persis kekayaan Fugger tak pernah diketahui, pun dengan nilai properti dan armada dagangnya. Meski demikian, sejarah mencatat, ia dikenal banyak orang sebagai 'Jakob si Kaya' (Jakob the Rich).

Abad Ke-16: Sulaiman yang Agung

Sulaiman 1 adalah penguasa Turki Utsmaniyah ke-10 yang berkuasa dari tahun 1520 hingga 1566. Ia dijuluki 'Sulaiman yang Agung' atau Suleiman the Magnificent -- oleh pihak Barat.

Sebagai penguasa Kekaisaran Ottoman, kekayaan Sulaiman bisa diukur dalam wujud kekuasaan, tanah, emas, perhiasan, dan dari ukuran topinya yang besar.

Pundi-pundi hartanya berlimpah, namun tak ada yang tahu betapa persis nilainya saat ini.

Sulaiman adalah raja yang paling lama memerintah dari Kekaisaran Ottoman, yang mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahannya.

Sejarah mencatat, ia adalah pendukung reformasi sosial. Sulaiman juga melindungi rakyatnya dengan memberlakukan undang-undang anti-diskriminasi yang mencegah perlakuan tidak adil berdasarkan garis darah.

Dengan itu, ia membuktikan, menjadi penguasa tak selamanya menyebalkan. 

Abad Ke-17: Aurangzeb

Aurangzeb atau Abul Muzaffar Muhiu 'd-Din Muhammad Aurangzeb adalah penguasa Kesultanan Mughal. Ia adalah putra dari pasangan Shah Jahan dan Mumtaz Mahal, yang terkenal dengan Taj Mahal-nya.

Ia berkuasa setelah memenangkan persaingan suksesi melawan tiga saudaranya, juga mengirim sang ayah ke penjara hingga meninggal dunia.

Konon, selama 49 tahun berkuasa, Aurangzeb mengumpulkan kekayaan mencapai USD 38 juta dari upeti atau setara USD 19 miliar dalam nilai uang saat ini.

Jumlah pundi-pundi hartanya setara 10 kali lipat Raja Prancis XIV.

Abad Ke-18: Stephen Girard

Stephen Girard lahir di Prancis, bekalangan ia jadi warga negara Amerika Serikat.

Ia adalah korban yang kemudian menyelamatkan Amerika dari kehancuran finansial selama Perang 1812. Girard punya banyak kapal, juga armada, yang membuatnya ikut andil dalam sebagian besar perdagangan yang masuk ke pelabuhan utama Negeri Paman Sam pada akhir Abad ke-18.

Dengan kekayaan mencapai USD 105 miliar, ia dianggap sebagai orang Amerika terkaya keempat.

Karena tak memiliki anak, ia mewariskan banyak uang untuk Philadelphia, kota yang dianggapnya sebagai kampung halaman kedua.

Abad Ke-19: Keluarga Rothschild

Sebagai keluarga bankir yang memusatkan usahanya di London, kekayaan mereka tak bisa dilekatkan hanya pada satu orang -- meski Nathan Mayer adalah yang terkaya yang tercatat dalam sejarah.

Gabungan kekayaan pribadi Nathan Mayer dan tiga saudaranya mungkin adalah yang terbesar dalam sejarah modern, dengan nilai sebesar USD 350 miliar.

Eksistensi dinasti Rothschild masih berlanjut hingga saat ini di Eropa. Mereka menanamkan modal pada sektor real estate dan energi.

Tak diketahui persis berapa kekayaan keluarga Rothschild saat ini. Mereka tak pernah mengungkapkannya.

Namun, sejumlah ekonom yakin, kekayaan keluarga Rothschild jika digabungkan bisa mencapai USD 1 triliun.

Abad Ke-20: John D. Rockefeller

Pada peralihan Abad ke-19 ke 20, komoditas terbesar bukanlah tanah atau manusia, melainkan minyak.

J.D. Rockefeller adalah seorang penambang minyak yang mendapatkan potongan kue terbesar. Dengan kekayaan sekitar USD 340 miliar, ia diyakini ada di urutan ketiga orang paling kaya sepanjang masa.

Sebagai pemimpin sekaligus pemilik Standard Oil, pada suatu masa, ia mengendalikan lebih dari 90 persen produksi minyak dunia.

Pada tahun 1911, ketika Sherman Antitrust Act diberlakukan, yang membagi Standard Oil menjadi 34 perusahaan terpisah, Rockefeller menghasilkan tambahan USD 900 juta ke pundi-pundi hartanya.

Abad Ke-21: Moammar Khadafi

Berbeda dari daftar orang terkaya versi Forbes, misalnya, sosok paling tajir di dunia bukanlah Bill Gates atau Warren Buffet, melainkan diktator Libya Moammar Khadafi.

Ia memerintah selama 34 tahun di sebuah negara kaya minyak, sebelum digulingkan dan kemudian dibunuh oleh rakyatnya sendiri.

Setelah kematiannya, orang-orang dibuat ternganga dengan temuan miliaran demi miliaran dolar miliknya di berbagai rekening di seluruh dunia.

Dalam beberapa tahun sejak kematiannya, sejauh ini hampir USD 200 miliar dolar telah ditemukan di rekening bank rahasia, dalam bentuk kepemilikan real estate, dan investasi lainnya.

Tidak peduli apakah ia memperolehnya secara legal atau tidak, uang adalah uang. Dan, Khadafi diam-diam memiliki yang terbanyak diketahui orang dalam abad ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya