Ekonomi Zona Eropa Memburuk, Harga Emas Naik Lagi

Kondisi ekonomi zona eropa yang melambat menjadikan harga emas pada perdagangan Rabu (14/8) naik 1 persen

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 15 Agu 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2019, 07:30 WIB
Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik 1 persen pada perdagangan hari Rabu (14/8). Kenaikan karena kurva yield Treasury AS berbalik arah dan data ekonomi yang buruk dari zona euro memicu kekhawatiran resesi dan mendorong investor memilih ke safe-haven.

Dikutip dari laman CNBC, Kamis (15/4/2019), harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD 1,513,34 per ounce, setelah merosot sebanyak 2 persen pada hari Selasa. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,75 persen pada USD 1.525,4.

Kurva imbal hasil keuangan AS berbalik arah untuk pertama kalinya sejak 2007, sebuah tanda bahwa ekonomi terbesar dunia itu mungkin menuju resesi.

“Dengan ekonomi utama di zona euro yang melaporkan pertumbuhan negatif, mungkin saja kita akan melihat resesi. Jadi, untuk emas khususnya, itu meningkatkan ekspektasi dari apa yang akan dilakukan Federal Reserve AS dalam hal pelonggaran suku bunga," kata Jeff Klearman, manajer portofolio di GraniteShares.

“Tidak ada yang bisa mengalahkan emas dalam waktu dekat ini. Mungkin ada kemungkinan dmana harga emas kembali naik," ucapnya lebih lanjut.

PDB zona eropa hampir tidak tumbuh pada kuartal kedua 2019 karena ekonomi di seluruh blok kehilangan kekuatan ekonomi. Sebut saja Jerman, ekonomi mereka terpengaruh karena perlambatan global yang didorong oleh konflik perdagangan dan ketidakpastian Brexit.

Ini terjadi setelah data menunjukkan pertumbuhan dalam output industri China pada bulan Juli naik paling lambat dalam lebih dari 17 tahun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menunggu Sinya The Fed

The Fed
The Fed (www.n-tv.de)

Saham global jatuh dengan adanya risiko resesi. Membatalkan keuntungan dari sesi sebelumnya yang didorong oleh keputusan Washington untuk menunda tarif pada beberapa barang China yang dijadwalkan akan dimulai bulan depan.

“Geopolitik juga tetap mempengaruhu pasar cukup besar, yang juga mendukung kenaikan harga emas dan perak,” kata Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals.

"Kerusuhan sipil di Hong Kong tetap menjadi fokus di antara para pedagang dan investor di seluruh dunia," tambah dia.

Dalam sesi perdagangan pada hari Selasa, emas pada awalnya melonjak ke level tertinggi selama enam tahun di USD 1.534,31 karena kerusuhan di Hong Kong dan pelemahan Peso Argentina, sebelum berbalik arah untuk jatuh 2 persen.

Investor sekarang menunggu konklaf tahunan Federal Reserve AS di Jackson Hole, Wyoming, minggu depan untuk mendapatkan petunjuk tentang lintasan suku bunga di masa depan. Investor melihat peluang 68,8 pereen dari penurunan suku bunga 25 basis poin oleh bank sentral AS bulan depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya