BUMN Ini Salurkan 4,6 Juta Ton Pupuk Subsidi di Semester I 2019

Pupuk Indonesia sudah menyalurkan pupuk subsidi 50 persen dari target

oleh Bawono Yadika diperbarui 18 Agu 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2019, 13:00 WIB
Dirut Pupuk Indonesia pimpin Upacara di Kantor Kementerian BUMN (Foto: Ilyas)
Dirut Pupuk Indonesia pimpin Upacara di Kantor Kementerian BUMN (Foto: Ilyas)

Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyalurkan 4,6 juta ton subsidi pupuk kepada petani selama semester I 2019. Realisasi tersebut sesuai dengan target penyaluran yang dipatok.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, penyaluran tersebut merupakan 50 persen dari target penyaluran sepanjang tahun ini sebanyak 8,8 juta ton.

"Penyaluran subsidi pupuk sudah 4,6 juta ton per Juni ini. Mayoritas paling banyak di Jawa Timur dan Jawa Barat," tuturnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Minggu (18/9/2019).

Tahun ini perusahaan memangkas penyaluran subsidi pupuk kepada petani sebanyak 676 ribu ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 9,55 juta ton.

Adapun produksi pupuk hingga Juni 2019 mencapai 5,8 juta ton. Realisasi ini melebihi target perusahaan 5,4 juta ton. Aas menyebutkan, produksi pupuk pada semester I 2019 tersebut telah memenuhi 50 persen dari target sepanjang 2019 sebanyak 11,6 juta ton.

Dia pun melanjutkan, tahun ini Pupuk Indonesia bakal meningkatkan kapasitas produksi di beberapa pabrik pupuk anak perusahaan mulai seperti PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Stok Pupuk Bersubsidi Cukup untuk 3 Bulan

Kementan Tegaskan Alokasikan Pupuk Subsidi Menyesuaikan Data BPN
Pupuk. (Merdeka.com/Imam Buchori)

PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama seluruh anak usahanya yang bergerak di bidang industri pupuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di 34 provinsi cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ke depan.

Tercatat per 1 Juli 2019, stok pupuk bersubsidi yang berada di lini III (gudang kabupaten/kota) dan lini IV (kios) mencapai 1.302.493 ton. Jumlah ini terdiri atas 496.466 ton urea, 386.720 ton NPK, 142.987 ton SP-36, 132.853 ton ZA, dan 143.467 ton organik.

"Pupuk bersubsidi yang kami salurkan jumlahnya sudah ditentukan oleh Kementerian Pertanian, begitu pula dengan alokasi per daerah dan per jenis pupuknya" kata Wijaya kepada wartawan, Rabu (3/7/2019).

Selain itu, sepanjang semester I 2019 Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 4.585.033 ton, melampaui target alokasi sebesar 4.534.164. Maka dari itu, Wijaya pun mengapresiasi peran para distributor dan kios resmi selaku garda terdepan dalam penyaluran pupuk bersubsidi.

“Distributor dan kios adalah kunci keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi agar bisa sampai ke tangan petani yang berhak sesuai dengan mekanisme yang ada, yaitu melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)” jelas dia.

Distribusi Lancar

Petani di Bekasi Gagal Panen
Petani menyelamatkan tanaman padinya dari kegagalan panen akibat musim kemarau di Ridogalih, Cibarusah, Bekasi, Minggu (7/7/2019). Ratusan hektare sawah gagal panen di wilayah Bekasi hingga membuat para petani merugi sampai miliaran rupiah. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dalam menjalankan penugasan tersebut, Pupuk Indonesia Grup selalu menerapkan prinsip 6 tepat. "Tepat harga, tepat waktu, tepat tempat, tepat mutu, tepat jenis dan tepat jumlah".

Tak hanya itu, lanjut Wijaya, dalam memastikan kelancaran distribusi, Pupuk Indonesia Grup pun menunjang fasilitas distribusi dengan 19 Kapal laut, 4 pelabuhan dan 6.288 unit truck angkut.

"Hal itu sebagai upaya kami menjamin petani dapat dengan mudah dan cepat menerima pupuk bersubsidi. Kami pun senantiasa berupaya meningkatkan pelayanan terutama bagi para petani,” kata Wijaya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya