Bos Taksi Malaysia Kembali Berulah, Menhub Meradang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meradang dengan pernyataan yang dilontarkan bos taksi asal Malaysia.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2019, 14:09 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2019, 14:09 WIB
Menhub, Budi Karya Sumadi
Menhub, Budi Karya Sumadi (tengah) saat meninjau Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, Rabu (24/4). Progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta hampir 100 persen, sementara progres pembangunan keseluruhannya termasuk domestik mencapai 47 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Bos taksi asal Malaysia, Shamsubahrin Ismail kembali berulah. Kali ini dalam videonya, dia menyalahkan pemerintah Indonesia yang menyebabkan masyarakat Indonesia miskin.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi angkat bicara terhadap pernyataan tersebut. Dia pun meminta Shamsubahrin Ismail mengklarifikasi pernyataannya.

"Saya menyatakan keberatan atas pernyataan itu. Saya minta diklarifikasi," kata dia, saat ditemui, di Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

 

Apalagi, menurut Budi, pernyataan bernuansa demikian, bukan baru sekali dilontarkan oleh bos taksi asal Malaysia tersebut. "Tapi dia ngomong lagi. Ngomongnya dua kali," tegasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pernytaan Tidak Pantas

Demo Kedubes Malaysia
Pengemudi ojek online berunjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta, Selasa (3/9/2019). Mereka protes terhadap penyataan kontroversial bos Big Blue Taxi, perusahaan taksi Malaysia, terkait rencana Gojek mengaspal di Negeri Jiran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Budi, Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan diplomasi yang baik. Hubungan tersebut, terganggu oleh seorang warga negara Malaysia dengan perkataan yang tak pantas.

"Jadi kan hubungan diplomasi yang baik tiba-tiba ada seorang warga negara yang mengatakan sesuatu yang tidak pantas," ujarnya.

Budi mengatakan, akan berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait langkah apa yang harus diambil Indonesia ke depan.

"Oleh karenanya saya perlu kordinasi dengan Ibu Menlu seperti apa yang harus kita lakukan," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber; Merdeka.com


Kata Kemenhub Soal Bos Taksi Malaysia yang Sebut Indonesia Miskin

Demo Kedubes Malaysia
Pengemudi ojek online berunjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta, Selasa (3/9/2019). Aksi dilakukan sebagai protes terhadap pernyataan kontroversial bos Big Blue Taxi, perusahaan taksi Malaysia, terkait rencana Gojek mengaspal di Negeri Jiran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani angkat suara terkait dengan ucapan Pendiri layanan Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismai yang sempat menyinggung masalah kemiskinan di Indonesia. Pernyataan itu dilontarkan buntut dari rencana masuknya GoJek ke Malaysia.

Dia pun menyayangkan pernyataan sikap bos perusahaan taksi yang berbasis di Malaysia itu. Menurutnya itu tidak perlu disampaikan karena akan menimbulkan ketegangan baik dari pihak aplikator maupun masyarakat Indonesia.

"Padahal kan kita tidak ada untuk mendiskreditkan satu dengan yang lain. Saya kira intinya kita satu rumpun tidak usah menjelek-jelekkan satu rumpun ini," kata dia saat ditemui di Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani angkat suara terkait dengan ucapan Pendiri layanan Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismai yang sempat menyinggung masalah kemiskinan di Indonesia. Pernyataan itu dilontarkan buntut dari rencana masuknya GoJek ke Malaysia.

Dia pun menyayangkan pernyataan sikap bos perusahaan taksi yang berbasis di Malaysia itu. Menurutnya itu tidak perlu disampaikan karena akan menimbulkan ketegangan baik dari pihak aplikator maupun masyarakat Indonesia.

"Padahal kan kita tidak ada untuk mendiskreditkan satu dengan yang lain. Saya kira intinya kita satu rumpun tidak usah menjelek-jelekkan satu rumpun ini," kata dia saat ditemui di Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya