Miliarder China Kehilangan Rp 89 Triliun Imbas Regulasi Baru

Hui Ka Yan di antara 9 orang mogul properti lainnya, menurut daftar miliarder versi Hurun 2019, tetap mempertahankan posisinya sebagai miliarder terkaya nomor 2 di China.

oleh Athika Rahma diperbarui 05 Nov 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2019, 21:00 WIB
Miliarder China, Hui Ka Yan (forbes)
Miliarder China, Hui Ka Yan (forbes)

Liputan6.com, Jakarta - Bos properti besar asal China, Evergrande, Hui Ka Yan, dilaporkan mengalami penurunan kekayaan setelah kebijakan industrinya diperketat.

Hui Ka Yan di antara 9 orang mogul properti lainnya, menurut daftar miliarder versi Hurun 2019, tetap mempertahankan posisinya sebagai miliarder terkaya nomor 2 di China.

Meski demikian, mengutip dari laman South China Morning Post, Selasa (5/11/2019), kekayaan bersih Hui turun 21 persen atau sekitar USD 6,37 miliar (Rp 89,2 triliun, asumsi kurs Rp 14.013) menjadi USD 170 miliar saja, alias sekitar Rp 2.382 triliun.

Harta kekayaan pemilik nama lain Xu Jiayin ini memang terpantau menurun selama 2 tahun terakhir, tepat setelah saham Evergrande terpukul di tengah pembiayaan yang menekan para pengembang.

Mengutip Bloomberg, tahun ini saham Evergrande mengalami penurunan penjualan hingga 22 persen. Alasannya, ekspansi yang agresif di dalam dan luar negeri membuat perusahaan harus memangkas aset untuk meringankan beban utang.

Sebelumnya, Partai Komunis China memperingatkan pemerintahan untuk tidak memacu properti sebagai alat perangsang ekonomi dalam jangka pendek, bahkan saat pertumbuhan properti melambat.

Ditambah, Mei lalu pemerintah China juga melarang pembiayaan langsung kepada pengembang yang belum mendapat persetujuan memulai konstruksi. Pembiayaan itu bahkan mencakup pasar ekuitas dan obligasi.

Meski demikian, saat digabung, kekayaan 10 miliarder properti China tetap terhitung naik 8,3 persen atau sekitar Rp 1.555 triliun hingga Agustus kemarin.

Ternyata, Miliarder India Ini Pernah Kerja di Jawa Timur

Lakshmi Mittal
Lakshmi Mittal, salah satu pemilik klub sepak bola terkaya di Eropa. (AFP).

Biasanya, orang-orang kaya atau miliarder berjaya di negara sendiri. Mereka bertransformasi dari karyawan toko hingga membangun bisnis sendiri.

Tapi ternyata, miliarder ini memulai bisnisnya di negara lain. Dan negara itu adalah Indonesia. Tepatnya di Surabaya, Jawa Timur, miliarder India tersohor Lakshmi Mittal mulai membangun bisnisnya.

Mengutip laman Forbes, Kamis (31/10/2019), miliarder ini memiliki kekayaan senilai USD 11,2 miliar atau sekitar Rp 157 triliun (asumsi kurs Rp 14.035).

Lakshmi Mittal lahir di Sadulpur, Rajasthan, India. Pada tahun 1960, keluarganya pindah ke Calcutta dan ayahnya membangun pabrik baja di sana. Mittal muda bekerja membantu ayahnya sembari kuliah jurusan sains di St Xavier College.

Mittal lulus pada tahun 1970 dan melanjutkan bekerja di pabrik. Namun setelahnya, sang miliarder mencoba peruntungan dengan pindah ke Indonesia, tinggal selama 10 tahun dan membangun pabrik baja bernama PT Ispat Indo di Waru, Jawa Timur.

Dari pabrik baja inilah, bisnisnya semakin berkembang. Kini, Mittal mengelola perusahaan baja Mittal Steel Company NV dengan kantor pusat di Rotterdam, Belanda.

Dia membeli pabrik-pabrik baja yang rugi dan mengembangkannya hingga sukses.

Selain itu, miliarder ini juga memegang sejumlah aset baja di berbagai negara seperti Indonesia, Afrika Selatan, Polandia dan Kazakhstan.

Berkat usahanya, dirinya menjadi orang terkaya ke-91 di dunia menurut Forbes.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya