DPR Sambut Baik Penyusunan Satu Data Pertanian

Penyusunan satu data pertanian dinilai tepat mengingat pertanian merupakan sektor strategis dalam memperkuat ekonomi negara.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Nov 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2019, 09:00 WIB
Kehidupan Sehari-hari di Korea Utara
Foto pada 13 Juni 2017 menunjukkan seorang petani menanam padi di sebuah sawah yang terletak di pinggir jalan Pyongyang, Korea Utara. (AP Photo/Wong Maye-E)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyambut baik gagasan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam menjadikan data sebagai rujukan utama pembangunan sektor pertanian ke depan.

Menurut dia, langkah tersebut sangat tepat mengingat pertanian merupakan sektor strategis dalam memperkuat ekonomi negara.

"Kita tunggu di 1 Desember mendatang. Sebab bagi DPR, data ini sangat penting karena data yang tidak bener bisa menyebabkan perencanaan dan programnya tidak bener. Tetapi dengan data yang benar, kita bisa memulai pekerjaan yang baik dan mencapai kinerja yang baik," kata Daniel di Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Daniel mengatakan, perbedaan data seperti yang terjadi pada beberapa tahun lalu tidak boleh terulang di tahun mendatang. Menurut dia, jika hal itu terjadi maka sektor pertanian Indonesia hanya akan menjadi tontonan yang tidak memberikan hasil optimal.

"Jangan ada lagi perbedaan antara yang dirilis BPS dengan apa disampaikan Kementerian Pertanian. Beda juga dengan apa yang disampaikan menteri perdagangan, kemudian dengan kementerian lain dan lembaga lain," katanya.

Menurut Daniel, gerakan Syahrul yang mengawali pekerjaanya dengan perampungan data memang wajib dilakukan karena ke depan akan menjadi modal kuat dalam menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

"Dengan data, Pak Mentan akan punya dasar yang kuat untuk melakukan perencanaan pembangunan lima tahun ke depan. Kemudian beliau akan tau seperti apa penerapan teknologi yang harus diterapkan," katanya.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh anggota DPR di Komisi IV untuk menyelesaikan persoalan pertanian secara bersama-sama. Langkah ini perlu dikakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan menjamin terpenuhinya kebutuhan perut 267 juta penduduk Indonesia.

"Saya berharap kerjasama dengan DPR berlangsung masif. Sebab sektor pertanian adalah sektor yang menjadi kekuatan dan daya tahan sebuah negara. Saya juga memastikan bahwa kehadiran saya harus membawa tekad kuat agar pertanian ini menjadi lebih baik," tukasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Syahrul Yasin Limpo akan Selesaikan Data Pertanian dalam 100 Hari Kerja

Mentan SYL Ke BPS Sinergikan Data Pertanian
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju, Syahrul Yasin Limpo menargetkan dalam 100 hari kerja akan memetakan data pertanian. Dengan adanya pemetaan ini, data pertanian menjadi lebih jelas.

“Jadi selama 1-3 bulan kedepan, saya akan menyelesaikan dahulu masalah pendataan. Dengan adanya data yang jelas, dapat diketahui gambaran pertanian setiap daerah. Data ini menjadi milik Kementerian Pertanian yang harus disepakati oleh semuanya. Tidak boleh kementerian lain punya data pertanian," tuturnya saat jumpa pers.

Ia menilai, data menjadi penting karena menyangkut kondisi pertanian saat ini. Apalagi ketahanan suatu negara ini ditentukan ketahanan pangan. Jika ketahanan pangan baik, maka negara tersebut keamananya terjamin.

“Indonesia ini kelebihannya ada pada pertanian karena menjadi soko guru. Jadi ketahanan pangan harus diwujudkan,” tegasnya.

Karena itu, mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini meminta agar semua pihak dapat bekerja secara fokus dan maksimal. “Keberhasilan ini datangnya bukan dari saya sebagai Menteri Pertanian, melainkan datang dari bawah lalu berakumulasi ke atas. Makanya kita harus bekerjasama untuk menyediakan pangan bagi 367 juta penduduk Indonesia," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya