Liputan6.com, Jakarta Usai lima tahun tumbuh, kekayaan miliarder di dunia turun sebesar 4,3 persen atau USD 388 miliar setara dengan Rp 5.440 triliun (1 USD = Rp 14.034) di 2019. HHal tersebut seperti mengutip laporan dari Swiss UBS.
Menurunnya kekayaan para miliarder dikarenakan, sejumlah peristiwa ekonomi dan keuangan. Termasuk perang dagang antara Amerika dan China dan volatilitas pasar.
Seperti melansir dari CNN, Senin (11/11/2019), kekayaan para miliarder di Asia yang paling paling turun. Seperti kekayaan bersih dari miliarder China, yang turun sebesar 12,3 persen ketika diukur dalam Dolas Amerika Serikat.
Advertisement
Baca Juga
Sekitar setengah dari penurunan itu disebabkan oleh depresiasi yuan Tiongkok terhadap Dolar AS. China juga sempat kehilangan jumlah miliarder terbanyak. Dikabarkan China kehilangan 48 miliarder menjadi 325 miliarder.
Meski Asia telah kehilangan beberapa miliarder, namun benua ini tetap memiliki jumlah miliarder terbanyak di dunia.
Khususnya di China, mereka telah meningkatkan peringkat miliarder dengan cepat selama lima tahun terakhir dan menjadi miiarder terbanyak kedua setelah Amerika Utara.
Saksikan video di bawah ini:
Dampak
Miliarder di seluruh dunia yang terlibat dalam perekonomian ini, memberikan dampak secara internasional maupun domestik.
Salah satunya beberapa miliarder di Eropa kerap memberikan donasi terutama untuk proyek-proyek internasional dan miliarder Asia juga turut mendonasi.
Secara global, pendidikan menerima donasi dari para miliarder paling banyak di tahun 2018. Kemudian terbanyak kedua diikuti oleh donasi kesehatan, budaya dan seni.
Sedangkan kemiskinan dan lingkungan menerima paling sedikit donasi dari miliarder. Dengan kehilangan miliarder, maka diprediksikan donasi yang diterima juga akan semakin berkurang.
Reporter: Chrismonica
Advertisement