Indonesia Bakal Punya Kawasan Industri Khusus Perawatan Pesawat

Kawasan industri modern bernama Aviarna berlokasi tepat di sebelah Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Nov 2019, 10:45 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 10:45 WIB
Bandara
Ilustrasi Bandara (sumber: unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - PT Argo Manunggal Group meluncurkan proyek terbarunya, yaitu kawasan industri modern bernama Aviarna berlokasi tepat di sebelah Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.

Aviarna merupakan kawasan industri yang di dalamnya terdapat  kawasan perbaikan pesawat (MRO/Maintenance Repair Overhaul), kawasan dry port, kawasan tourism dan komersial, serta kawasan mangrove yang dijadikan sebagai tempat wisata. Keseluruhan 450an Hektar akan dikembangkan, dan dikelola secara professional oleh team yg sukses mengelola MM2100, dan Bekasi Fajar.

Managing Director PT Bumi Raya Perkasa Nusantara Hendra Lesmana mengatakan, pemilihan proyek baru tersebut di dasari pada data statsitik di mana terdapat peningkatan yang signifikan atas jumlah penumpang pesawat, dan jumlah pesawat di Indonesia, dari hanya 1201 pesawat di 2017, di prediksi akan meningkat tajam menjadi lebih dari 2.500 di 2038 mendatang.

 

Dari banyaknya jumlah pesawat terbang beroperasi tersebut, hanya 30 persen-40 persen diantaranya yg di tangani perawatannya di dalam negeri, selebihnya perawatan di lakukan di luar negeri. Hal tersebut mengakibatkan pengeluaran devisa Negara yg tidak sedikit jumlahnya.

 Lokasi dari Aviarna berada di sebelah bandara internasional Ahmad Yani, menjadikannya sangat ideal sebagai kawasan untuk perbaikan pesawat. Seperti diketahui, jumlah frekuensi penerbangan dari dan ke bandara internasional Ahmad Yani mencapai lebih dari 22 ribu penerbangan dalam setahunnya.

Hal tersebut dikarenakan kota Semarang sendiri terletak di tengah Indonesia, sehingga jarak tempuh ke segala penjurunya relatif dekat.

 Kemudian dipilihnya kota Semarang sebagai lokasi, tidak terlepas dari tangan dingin Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang sukses memajukan kota Semarang menjadi kota metropolitan ke 5 di Indonesia, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 5,62 persen di semester I 2019.

Kota Semarang saat ini juga telah memiliki 2 pelabuhan internasional (laut, dan udara), dan fasilitas yang tidak kalah majunya dengan kota lainnya. Kemudian juga upah minimum regional di Jawa Tengah masih kompetitif bagi investor untuk menanamkan modalnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Keunggulan Aviarna

Ilustrasi Bandara
Ilustrasi bandara. (iStock)

Keunggulan dari Aviarna adalah, selain lokasinya yg bersebelahan dengan bandara internasional Ahmad Yani, dan memiliki akses ke airside, kemudian juga memiliki kawasan dry port yang akan mendukung segala aktifitas pengiriman barang melalui jalur kereta api di pulau Jawa. Selain itu dengan akan dibangun nya jalan toll di kota Semarang, dimana jalurnya akan berada di dalam Aviarna, sehingga nantinya semua turis yang akan datang melalui cruise ships dock di Aviarna, dapat menuju ke daerah wisata Jawa Tengah lainnya melalui jalan toll tersebut.

“Keunggulan kami adalah dimana pada Aviarna kami alokasikan aviation park seluas 99 Ha untuk MRO dan pendukungnya yang terkoneksi dengan Bandara Ahmad Yani Semarang. Dengan adanya MRO di dalam lokasi Aviarna diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan bisnis transportasi aviasi di Semarang – JawaTengah yang sedang berkembang dengan pesat dan juga dapat menjadi daya tarik investor bisnis aviasi serta meningkatkan ekonomi daerah setempat maupun secara nasional,” ungkap Hendra.

Yang tidak kalah menariknya lagi, tambah Hendra, adalah adanya fasilitas berkelas standard internasional, seperti WTP, WWTP, bahkan akan disiapkan pula area bisnis berupa co-working space di gedung kantor yg akan dibangun nantinya. Kesemuanya itu menjadikan Aviarna sebagai kawasan industry terpadu yang tidak ada perbandingannya di Indonesia.

Aviarna juga mendukung program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Salah satunya adalah penyediaan kawasan Industri 4.0 dengan potensi bisnis sekitar US USD 1,7 miliar di mana adanya investor asing dan Lokal yang akan investasi di Aviarna.

Di sisi lain, akan ada peningkatan potensi pajak dan menggerakkan bisnis di kawasan sekitarnya. Termasuk penyediaan lapangan kerja yang besar dan diambil dari kawasan sekitarnya di Jawa Tengah.

Hendra menambahkan,untuk menunjang kawasan MRO tersebut,Aviarna juga menyiapkan fasilitas pendukung dengan standard internasional, yaitu akses menuju kawasan industri sangat mudah melalui jalan toll, ROW jalan yang memadai, bonded zone, WTP, WWTP, kerjasama dengan PLN untuk mendukung pasokan listrik yang berlimpah, pasokan air, dan Dryport yang terkoneksi melalui jalur kereta api yang mendukung mobilisasi barang dari dan ke lokasi Aviarna.

“Kami mengundang para investor dan pengusaha bisnis aviasi agar dapat bergabung di Aviarna Industrial Estate yang mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2021. Semoga dalam Expo ini kita dapat bersinergi dengan baik dalam rangka mendukung kegiatan aviasi serta perekonomian di Indonesia dan Semarang pada khususnya,” pungkas Hendra.

Argo Manunggal Group adalah group konglomerasi yang bergerak di banyak bidang usaha sejak lebih dari 50 tahun lalu, seperti Argo Pantes, Pralon, Cakra tunggal Steel, Fumira, Alam Sutera, Suvarna Sutera, Garuda Wisnu Kencana, serta kawasan industry yg ternama MM2100, dan Bekasi Fajar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya