Telan Biaya Rp 793 Miliar, Bendungan Ini Bakal Jadikan Sulsel Lumbung Pangan

Biaya pembangunan Bendungan Paselloreng bersumber dari APBN sebesar Rp 793 miliar melalui skema tahun jamak 2015-2019.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Jan 2020, 09:30 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2020, 09:30 WIB
Pembangunan Bendungan Paselloreng Didorong Selesai 2019
Pembangunan Bendungan Paselloreng Didorong Selesai 2019

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Paselloreng yang berada di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Rampungnya konstruksi bendungan ini akan meningkatkan luasan irigasi premium untuk mengairi areal persawahan seluas 8.510 hektar (ha).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Bendungan Paselloreng merupakan salah satu program Kementerian PUPR dalam mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional.

"Di Sulsel masih terdapat hamparan lahan persawahan di atas 3.000 hektar yang sudah sulit ditemui di daerah lain. Produktivitasnya ingin kita tingkatkan dengan ketersediaan air yang berkelanjutan dari bendungan," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (16/1/2020).

Konstruksi bendungan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya–PT Bumi Karsa lewat skema Kerja Sama Operasi (KSO) mulai Juni 2015 dan rampung 100 persen pada akhir 2019. Biaya pembangunannya bersumber dari APBN sebesar Rp 793 miliar melalui skema tahun jamak 2015-2019.

Luas genangan Bendungan Paselloreng 1.892,47 ha dengan kapasitas tampung 138 juta m3 atau 10 kali lebih besar dibandingkan Bendungan Raknamo yang diresmikan Presiden Jokowi awal 2018 lalu sebesar 13,5 juta m3. Waduk ini juga lima kali lebih besar dari Bendungan Kuningan di Jawa Barat yang berkapasitas 25 juta m3.

Dengan kapasitas tampung yang cukup besar, Bendungan Paselloreng mampu menyuplai penyediaan air baku untuk 4 kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 200 liter per detik, serta sebagai pengendali banjir Sungai Gilireng 1.000 m3 per detik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Waduk Multifungsi

Bendungan Paselloreng yang menjadi salah satu dari tiga bendungan di Sulawesi Selatan yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional. (Dok Kementerian PUPR)
Bendungan Paselloreng yang menjadi salah satu dari tiga bendungan di Sulawesi Selatan yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional. (Dok Kementerian PUPR)

Waduk multifungsi ini juga dimanfaatkan konservasi Sumber Daya Air (Area Green Belt), perikanan air tawar, pengembangan pariwisata, dan potensi pembangkit tenaga listrik sebesar 2,5 MW.

Selain Paselloreng, di Sulawesi Selatan kini juga tengah diselesaikan proyek Bendungan Karraloe yang memiliki luas genangan 145 ha dengan kapasitas tampung sebesar 40, 5 juta m3. Lalu juga ada proyek Bendungan Pamukkulu dengan luas genangan sebesar 126 ha dengan kapasitas tampung 82,5 juta m3.

Terdalat satu bendungan lain yang kini tengah dalam persiapan lelang yakni Bendungan Jenelata yang diproyeksikan memiliki volume 224,72 juta m3 untuk mengairi lahan irigasi seluas 23.240 ha, mereduksi banjir hingga 475 m3 per detik, sumber air baku 3,12 m3 per detik, dan berpotensi menghasilkan listrik sebesar 10,9 MW.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya