Liputan6.com, Jakarta Pasangan suami istri yang pernah berstatus miliarder Jin Sook dan Do Won Chang mencapai kesepakatan untuk menjual kerajaan bisnis mode pakaian miliknya, Forever 21.
Melansir laman Wall Street Journal, Selasa (4/2/2020), keduanya menerima tawaran pembelian senilai USD 81 juta atau setara Rp 1,1 triliun untuk Forever 21.
Advertisement
Baca Juga
Pembelinya dari sekelompok perusahaan yang meliputi operator mal Simon Property Group Inc., Brookfield Property Partners LP, dan Authentic Brands Group LLC.
Kesepakatan itu sedang menunggu persetujuan pengadilan. Tawaran ini datang empat bulan setelah pengajuan kebangkrutan Forever 21 di tengah kenaikan harga dan penurunan penjualan.
Kekayaan bersih dari pendiri Forever 21, Jin Sook dan Do Won Chang telah jatuh drastis akibat bisnis pakaiannya tersebut. Mereka kehilangan status miliarder mereka pada Juli menurut Forbes. Forever 21 mengajukan kebangkrutan pada 29 September.
Pada puncak kejayaan perusahaan pada tahun 2015, Jin Sook dan Do Won Chang memiliki kekayaan bersih gabungan sebesar USD 5,9 miliar atau setara Rp 80 triliun, menurut Forbes.
Kekayaan gabungan mereka telah jatuh ke USD 1,6 miliar - atau USD 800 juta masing-masing – imbas perusahaan yang alami kebangkrutan. Forever 21 akan menutup 350 toko di seluruh dunia, tetapi akan terus beroperasi di lokasi tertentu dan melalui online.
"Kami yakin ini adalah jalan yang benar untuk kesehatan jangka panjang bisnis kami," kata Forever21 dalam sebuah surat kepada pelanggan yang dipublikasikan di situs webnya.
"Setelah kami menyelesaikan reorganisasi, Forever 21 akan menjadi perusahaan yang lebih kuat dan lebih layak, yang memiliki posisi lebih baik untuk menjadi makmur di tahun-tahun mendatang."
Sejarah Forever 21
Pasangan yang sudah menikah ini mendirikan Forever 21 di Los Angeles pada tahun 1984 setelah beremigrasi dari Korea Selatan tiga tahun sebelumnya.
Lokasi pertama mereka, awalnya disebut Fashion 21 memilki luas 900 kaki persegi dan diisi barang dagangan yang dibeli Changs di penjualan grosiran, menurut Forbes.
Melansir Business Insider, pada bulan Juni, Business Insider mengunjungi toko Forever 21 dan pesaingnya H&M di Westfield World Trade Center New York dan menemukan bahwa toko H&M yang terang dan terorganisir menarik lebih banyak pembeli daripada lokasi di bawah tanah Forever 21 yang jarang ditebar.
Forever 21 menjaga privasinya dan tidak merilis angka penjualannya, tetapi raksasa mode cepat baru-baru ini menutup toko di pasar utama, termasuk London dan China, Business Insider sebelumnya melaporkan.
Toko Forever 21 juga mulai menyusut di AS, Forbes melaporkan, karena beberapa lokasi mal berlantai dua memberikan lantai kedua ke toko lain, termasuk Dave & Buster's dan Ulta Beauty.
Â
Reporter : Danar Jatikusumo
Advertisement