Sarinah Bakal Pasarkan 60 Juta Produk UKM Indonesia

Sarinah akan terus berbenah untuk bisa menjadi etalase praduk UKM Indonesia

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2020, 15:16 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2020, 15:16 WIB
20151015-Gedung Sarinah Terbakar, Dua Orang Jadi Korban-Jakarta
Warga berjalan di depan Gedung Sarinah yang tengah dilalap api, Jakarta, Kamis (15/10/2015). Lantai 14 gedung itu menjadi sasaran si jago merah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, mengatakan bahwa pihaknya dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) akan terus berbenah untuk bisa menjadi etalase praduk UKM Indonesia.

Hal itu ia ungkapkan setelah bertemu dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Senin (10/2/2020).

"Pertemuan pertama tentu kami akan mengajukan kolaborasi kerjasama dengan Kementerian Koperasi dan ukm, dan Alhamdulillah pak menteri menyambut baik, ada bu Victoria dari deputi, dan pak Leo dari SMESCO. Ini tentu kita tau bahwa memajukan UKM Indonesia adalah program yang harus didukung oleh berbagai pihak, tidak hanya Sarinah sebagai industri yang mewadahi UKM selama ini, tapi sebenernya induk UKM ada di kementerian koperasi dan UKM ini," kata Gusti.

Ia pun memaparkan bahwa pihaknya akan merangkul semua UKM di Indonesia, yang kurang lebih ada sekitar 60 juta UKM, di pasarkan di Sarinah.

Meskipun Sarinah saat ini banyak kekurangannya, namun ia optimis dengan kerjasama yang ditingkatkan bersama Kemenkop akan berjalan dengan baik sesuai tujuan bersama.

"Sebenernya memang sudah berkolaborasi, tapi tentu dengan adanya sekarang semangat dari bapak presiden Sarinah ingin dijadikan etalase produk-produk UKM Indonesia, kami perlu memperkaya, UKM-UKM dari seluruh Indonesia ini yang Kemenkop miliki untuk ada di Sarinah, berupa kerajinan, fesyen, dan lainnya," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bisa ke Pasar Global

Berburu Aneka Produk di UMKM Export BRILian Preneur 2019
Pengunjung melihat kerajinan dalam pameran UMKM Export BRILian Preneur 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (20/12/2019). Di sini pengunjung bisa berkonsultasi seputar bisnis, branding, packaging, perizinan ekspor, hingga perizinan sertifikasi halal. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menurutnya sangat menarik untuk menghadirkan produk-produk UKM dari Sabang sampai Merauke. Pihaknya pun dengan tegas siap dan mantap untuk mendorong mengeksplorasikan produk-produk UKM. Upaya ini dilakukan agar produk UMKM bisa berkembang lebih luas, tidak hanya bermain di area domestik atau lokal saja, melainkan juga bisa go global.

"Itu ide kami laporkan kepada pak menteri, dan kami saat ini sedang berbenah di Sarinah, dan saat ini Sarinah yang perlu diketahui, bahwa gedung Sarinah merupakan gedung bersejarah, tahun ini usianya 58 tahun, Sarinah berdiri 17 Agustus tahub 1962 inisiasi oleh presiden Soekarno, yang memang mampu menjadi etalase produk-produk UKM dari dulu," jelasnya.

Oleh karena itu, Gusti bersama pihak yang terkait akan mewujudkan produk-produk UKM Indonesia menjadi tuan rumah di rumah sendiri.

"Kita akan wujudkan produk-produk UKM Indonesia akan menjadi tuan rumah di rumah sendiri, dan kami insyaallah dalam setahun ke depan Sarinah akan totally berubah betul-betul wajahnya," ungkapnya.

Rencananya, memang nanti kawasan di Sarinah Thamrin akan di ubah desain dengan menampilkan produk Indonesia. Sehingga orang-orang yang melewati kawasan tersebut, akan paham bahwa Sarinah merupakan etalase produk Indonesia.

"Masih di akui kalo orang lewat masih brand luar yang besar, dan masih ngumpul di sana, akan kita relokasi dan menjadikan produk di depan itu produk Indonesia. Sehingga kalau orang warawiri di depan kita, bahwa paham ini produk Indonesia dan Sarinah menjadi etalase," jealsnya.

 

Perbaikan Sarinah

Berburu Aneka Produk di UMKM Export BRILian Preneur 2019
Pedagang kerajinan menunggu pembeli saat pameran UMKM Export BRILian Preneur 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (20/12/2019). UMKM Export BRILian Preneur 2019 berlangsung hingga 22 Desember. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kendati begitu, kini pihak Sarinah sedang melakukan proses perbaikan-perbaikan dalam berbagai sisi, misalnya bangunan hingga komposisi penyajian produk.

Meskipun begitu, pihaknya tidak sembarangan menampilkan produk UKM, melainkan melalui proses kurasi, yakni dipilah dan dipilih produk UKM apa saja yang layak di tampilkan.

"Hasilnya salah satunya dari SMESCO dan dari rumah kreatif, dan ada lagi dari UKM-UKM lain dari pemda-pemda seperti Almahera, Sumatera, dari Bali, serta Jawa sudah banyak yang masuk. Juga ada produk yang diinisiasi oleh start-up muda, contohnya kreasi bengok dari eceng gondok, produk mereka sudah ada di Sarinah, ada lagi anyaman yang ada di Kalimantan, namanya purun, purun itu bagus dan diminati," katanya.

Sementara itu terkait tingkat penjualan di Sarinah, setelah adanya wacana transformasi. Ia mengungkapkan tingkat penjualannya tumbuh, khususnya di ritel tumbuh hampir sebesar 10 persen.

"Kami belum puas dan akan terus kembangkan industri ritel kita, dan ini tentu di era distrupsion sekarang, tentu yang perlu kita lakukan bagaimana mengkomunikasikan produk ini secara tepat, melalui media komunikasi yang ada, omni-channel bahasanya, itu kami sedang menggerakan ke arah sana," ujarnya.

Karena saat ini di sektor ritel, ia mengakui harus berjuang keras untuk menampilkan kembali sebagai pelopor pengembangan UKM ini, "dan Alhamdulillah kami di Sarinah tetap eksis san tetep bertimbuh di ritel, walaupun dikaui perjuangan untuk produk ritel Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri ini butuh dukungan dari berbagai pihak," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya