BI Klaim Taget Inflasi Tahun Ini 3 Persen

Angka ini dipatok lebih kecil dari target yang ditetapkan pada tahun ini sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2020, 15:00 WIB
Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia mematok target inflasi untuk tahun ini berada di kisaran angka 3 persen plus minus 1 persen. Angka ini dipatok lebih kecil dari target yang ditetapkan pada tahun ini sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo mengatakan target inflasi sebesar 3 persen plus minus 1 persen tersebut sudah dihitung berdasarkan perhitungan matang. Termasuk beberapa risiko yang muncul dan menekan inflasi baik dari kondisi eksternal dan internal.

"Saat kita hitung inflasi proyeksi tadi, kita sudah perhitungkan resiko yang muncul menekan inflasi, baik itu isu global seperti virus, harga komoditas global naik, itu sudah dihitung. Termasuk risiko domestik apabila ada penyesuaian harga yang diatur pemerintah," kata dia di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Dia meyakini dengan inflasi lebih rendah kebijakan moneter Bank Indonesia akan terus berjalan secara akomodatif. Kendati begitu, stance kebijakan itu tidak hanya dilihat dari inflasi tapi juga konteks eksternal yakni nilai tukar rupiah.

"Ada satu faktor juga bahwa tetap kita melihat kondisi nilai tukar yang relatif stabil yang bisa kita jaga terus. Kemudian ekspektasi inflasi yang terus terjangkar di target 3 persen, diharapkan bantu inflasi jadi lebih stabil," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

TPID

20161003-Pasar Tebet-Jakarta- Angga Yuniar
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dody menambahkan, untuk mengejar target inflasi tersebut berbagai langkah sudah diupayakan oleh pihaknya. Termasuk kerjasama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mulai dari ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi barang, komunikasi yang efektif dan keterjangkauan harga.

"Empat K ini jadi faktor kita untuk kendalikan inflasi, khususnya inflasi pangan volatile food," kata dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya