Minat Warga Berkurang, Harga Jahe Cs Berangsur Turun

Penurunan harga terjadi sejak dua hari terakhir, karena stok di pasar induk Kramat Jati mulai normal.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mar 2020, 15:16 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2020, 15:16 WIB
Harga Jahe Hingga Temulawak Naik
Pedagang melayani pembeli jahe di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Harga jahe mengalami kenaikan dari Rp25 ribu perkilogram kini dibanderol Rp35 ribu karena dipercaya mampu menangkal penyebaran virus corona Covid-19 yang sudah masuk Indonesia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Harga berbagai rempah-rempahan seperti jahe merah, kunyit dan temulawak di pasar Jatinegara, Jakarta berangsur turun. Harga turun usai masyarakat tidak lagi melakukan aksi borong membeli sejumlah rempah yang diyakini dapat menangkal Virus Corona atau Covid-19.

"Jahe merah sekarang Rp 70.000 per kilogram, kunyit Rp 29.000 per kilogram, temulawak juga sama Rp 29.000 per kilogram. Sebelumnya kan jahe sampai Rp 100.000 per kilogram," ujar Tri, pedagang di Pasar Jatinegara, Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Menurut dia, penurunan harga terjadi sejak dua hari terakhir, karena stok di pasar induk Kramat Jati mulai normal dan sejumlah pembeli tidak melakukan aksi borong, seperti pada awal Februari.

Namun, dia mengaku kini mulai muncul sejumlah komoditas olahan rempah lain yang harganya melabung karena di klaim dapat menjaga kebugaran tubuh agar terhindar dari virus Corona. "Yang baru nih kayu manis anti Corona dari China, Rp 100 ribu per kilogramnya," imbuh dia.

Padahal harga normal rempah kayu manis hanya di bandrol Rp 60 ribu per kilogram. Kemudian, Tri sendiri tidak bisa memastikan apakah kayu manis anti Virus Corona yang dijualnya tersebut berasal dari negara China langsung. "Kita juga nggak tahu mas, kan ini di kirim dari pasar induk (Kramat Jati)," tandas dia.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

Tonton Video Ini


Melambung hingga Rp 100 Ribu per Kilo

Harga jahe merah di pasar tradisional terus naik. Liputan6.com/Maulandy
Harga jahe merah di pasar tradisional terus naik. Liputan6.com/Maulandy

Harga jahe merah di pasar tradisional terus melambung seiring merebaknya wabah Virus Corona hingga ke Indonesia. Seperti yang terjadi di Pasar Kwitang, Jakarta Pusat, dimana harga jualnya menyentuh Rp 100 ribu per kilogram (kg).

Kendati demikian, masyarakat tetap ramai mencarinya sebagai bahan baku pembuat minuman yang konon menjadi penangkal Virus Corona.

Seperti diungkapkan Toyyibah (43 tahun), salah seorang penjual jahe merah di Pasar Kwitang.

"Jualnya sekarang Rp 100 ribu (per kg). Normalnya Rp 50 ribu-Rp 60 ribu. Sudah dari beberapa hari (harganya segitu). Kemarin malah sempet kosong, banyak yang cari," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Pasar Kwitang, Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Selain jahe merah, produk-produk olahan lain yang harganya meninggi yakni temulawak dan kunyit. Toyyibah menyebutkan, harga jual temulawak bahkan melonjak hingga 5 kali lipat.

"Temulawak biasanya Rp 10 ribu jadi Rp 50 ribu. Kunyit enggak begitu (mahal) sih, Rp 25 ribu, biasa Rp 15 ribu," ujar dia.

Melonjaknya harga jahe merah dan sejenisnya turut dibenarkan Ani (30 tahun), seorang pedagang lain di pasar serupa. Dia mengatakan, harga jual jahe merah memang melambung sejak mewabahnya Virus Corona.

"Jahe merah Rp 100 ribu (per kg), biasa Rp 50 ribu. Naiknya ya semenjak kasus Corona. Tapi ya tetap ada aja yang beli," ungkap Ani.

Namun khusus untuk kunyit, ia menambahkan, harga barang dagangannya saat ini terhitung masih normal. "Kunyit normal, Rp 15 ribu," kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya