Imbas Corona, Omzet Pedagang Pasar Anjlok 90 Persen

Omzet pedagang merosot hingga 90 persen akibat kebijakan social distancing selama pandemic corona covid-19.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Mar 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 13:00 WIB
Harga Bawang Putih dan Cabai Melejit
Aktivitas pedagang cabai di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Harga cabai dan bawang putih mengalami kenaikan hingga mencapai dua kali lipat akibat musim hujan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyebutkan omzet pedagang merosot hingga 90 persen akibat kebijakan social distancing selama pandemic corona covid-19.

"Omzet sudah banyak yang kurang sampai 90 persen dari biasanya," ujarnya kepada reporter Liputan6.com, Selasa (24/3/2020).

Sekjen APPSI, M. Maulana mengakui bahwa pada masa pandemik seperti ini, tidak ada pilihan yang mudah untuk pemerintah. Corona covid-19 menyebar dengan sangat cepat dan memberi dampak signifikn di seluruh lini perekonomian nasional bahkan dunia.

Untuk itu, menurut Maulana, pemerintah harus sesegera mungkin memberikan informasi yang jelas terkait kebijakannaya terhadap bisnis pengusaha selama corona, baik jangka panjang maupun pendek.

"Pemilik usaha butuh informasi yang jelas apa saja yang akan menjadi kebijakan pemerintah dalam jangka pendek" jelasnya.

Maulana menmbahkan, mayoritas pemilik usaha mengerti bahwa ini bencana, yang tidak bisa di prediksi oleh siapapun. Namun demikian, yang diharapkan adalah bukan hanya peraturan untuk buka tutup saja, tapi bagaimana sesudahnya.

"Jangan sampai pemilik usaha yang terbebankan. Jangan sampai ada PHK besar-besaran. Apalagi sebentar lagi Lebaran sudah dekat," tegasnya.

Untuk efisiensi, lanjutnya,  pemilik usaha juga tidak tinggal diam. Mereka mencoba kreatif. Mencoba memotong margin. Atau yang tadinya tidak menawarkan jasa pengiriman barang, sekarang menjemput bola. mendekat kepada konsumen.

Saksikann Video PIlihan di Bawah Ini:

Sepi Pengunjung, Jam Buka Pasar Tanah Abang Dipangkas 2 Jam

Produk Garmen Asing Mulai Banjiri Pasar Tanah Abang
Aktivitas perdangangan di Skybridge Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (27/12/2019). Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan di Pasar Tanah Abang sulit ditemukan produk asli buatan Indonesia karena membanjirnya produk garmen luar negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pengelola Pasar Tanah Abang memangkas jam buka atau operasional seiring merebaknya Virus Corona atau Covid-19. Saat ini, jumlah pengunjung pasar grosir tekstil terbesar di Indonesia itu pun turun drastis.

Jam buka Pasar Tanah Abang kini berubah menjadi 08.00 WIB sampai 14.00 WIB. Sebelumnya, pasar beroperasi pada pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB.

Promotion Manager Pengelola Tanah Abang Hery Supriyatna, mengatakan bahwa adanya pembatasan demi mencegah penyebaran Virus Corona.

“Sebagai upaya preventif untuk mencegah penyebaran virus corona bagi pedagang yang berjualan,” kata Hery kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Dia mengaku memotong jam operasional selama dua jam saja, mengingat kondisi saat ini juga sepi pengunjung, yang khawatir terinfeksi Virus Corona saat berbelanja.

“Sepilah pasti, kita buka dari jam 8 sampai jam 2 siang, perbedaannya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya