Ingin Donasi Buat Penanganan Corona? Pemerintah Bakal Buka Rekening Khusus

Pemerintah akan membuka account khusus di BNPB bagi masyarakat dunia usaha yang ingin menyumbang untuk penanganan virus Corona Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mar 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 12:00 WIB
Pesawat Pembawa Alat Kesehatan dari China Tiba di Bandara Halim
Petugas membawa alat kesehatan dari Shanghai, China di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (23/3/2020). Alat-alat kesehatan tersebut untuk penanganan covid-19 itu, yakni disposable mask, masker N95, APD, kacamata goggle, sarung tangan, dan lainnya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana akan membuka rekening khusus untuk menampung donasi dari pelaku usaha guna membantu penanganan virus Corona Covid-19 di Indonesia. Nantinya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai gugus tugas yang akan mengelola rekening tersebut.

"Pemerintah akan membuka account khusus di BNPB bagi masyarakat dunia usaha yang ingin menyumbangkan. Ini akan diumumkan oleh Ditjen Perbendaharaan sebagai account masyarakat yang ingin membantu dan langsung dikelola BNPB," ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, seperti ditulis Rabu (25/3/2020).

Bendahara Negara ini menambahkan dari segi anggaran, pemerintah sebetulnya siap untuk mendukung proses percepatanan penanganan pandemik virus Corona Covid-19 di dalam negeri. Namun opsi ini dibuka, untuk membantu meringkankan beban APBN pemerintah.

Di mana, pemerintah sendiri sudah menanggung seluruh biaya perawatan pasien terjangkit virus corona. Pendanaan pasien diambil dari APBN 2020 atau APBD.

"Karena pandemik Corona Covid-19 tidak masuk dalam hal yang bisa dicover BPJS dari sisi iuran," ujarnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Pengusaha Sumbang Alat Kesehatan Senilai Rp 500 Miliar ke Kementerian BUMN

Pesawat Pembawa Alat Kesehatan dari China Tiba di Bandara Halim
Petugas menyemprotkan Pesawat TNI C-130 Hercules yang membawa alat kesehatan dari Shanghai, China di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (23/3/2020). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, para pengusaha di bawah komando Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyerahkan bantuan alat kesehatan kepada pemerintah. Alat kesehatan ini untuk menangani pandemi virus Corona Covid-19.

“Penyebaran virus yang cepat dan tak memilih korbannya mengingatkan kita akan pentingnya menggalang solidaritas dalam penanganan pandemi ini. Kami melihat Kementerian BUMN yang membawahi sejumlah entitas pelayanan publik mesti mendapatkan dukungan,” kata Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto seusai penyerahan simbolik peralatan uji cepat dan masker yang diterima Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, Selasa (24/3/2020).

 

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani berharap lebih banyak lagi sektor privat yang turut bergabung dalam donasi yang berlangsung secara bertahap. “Kami berharap, donasi berbagai perusahaan mampu menggalang pendanaan hingga sebesar Rp 500 miliar, akan sangat baik jika mencapai lebih dari itu,” ujar Rosan.

Ia menyebut, perusahaan yang berkomitmen hari ini adalah Ciputra Group, First Resources Ltd., Mulia dan Wilmar International. Secara berkala pihaknya akan melaporkan perkembangan donasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sementara Sulistiyanto yang mengkoordinasikan inisiatif ini menyatakan pemerintah memfasilitasi mereka lewat relaksasi perizinan impor alat kesehatan guna penanganan pandemi yang lebih cepat, aman dan menyeluruh.

Bantuan bertahap tersebut berbentuk peralatan uji cepat (rapid test kit), alat perlindungan diri (APD) atau personal protective equipment, alat bantu pernapasan (ventilator), serta masker.

“Kami telah lama bersinergi dengan sektor usaha dalam aktivitas sosial dan filantropi, namun baru kali ini bekerja sama menghadapi pandemi. Penanganan bersama Covid-19 adalah ujian terbesar kebersamaan kami,” kata relawan Tzu Chi yang juga CEO DAAI TV Indonesia, Hong Tjhin.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya