Industri Makanan dan Minuman Paling Terdampak Virus Corona

Dari 17 kota yang diobservasi, sebanyak 13 kota mengalami penurunan pendapatan harian yang signifikan akibat Covid-19.

oleh Tira Santia diperbarui 26 Mar 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi Restoran
Ilustrasi restoran (dok. Pixabay.com/neshom/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Startup penyedia layanan kasir digital untuk lebih dari 30 ribu merchant di Indonesia, Moka menyatakan industri makanan dan minuman (food and beverage/F&B) menjadi Industri yang paling terdampak virus corona (Covid-19). Kemudian disusul industri jasa dan ritel.

Berdasarkan data internal Moka, dari 17 kota yang diobservasi, sebanyak 13 kota mengalami penurunan pendapatan harian yang signifikan akibat Covid-19.

Untuk mengetahui dampak nyatanya, Moka melakukan observasi di 17 kota di Indonesia, terkonsentrasi di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Batam, dan Bali, menurut keterangan yang diterima liputan6.com, Kamis (26/3/2020).

Begitupun dengan Bali dan Surabaya merupakan dua kota yang mengalami penurunan pendapatan harian yang paling signifikan, dibandingkan dengan kota lain dengan masing-masing mengalami penurunan sebesar 18 persen untuk Bali dan 26 persen untuk Surabaya.

Sedangkan daerah Jabodetabek juga mengalami penurunan pendapatan harian yang cukup signifikan, namun tidak setajam Bali dan Surabaya. Wilayah yang terkena dampak di daerah Jabodetabek yang paling signifikan terjadi di Depok, Tangerang, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.

Selanjutnya, Industri Jasa menjadi industri kedua yang paling terkena dampak covid-19. Pada industri jasa, 10 dari 17 kota di Indonesia menunjukkan penurunan pendapatan harian yang signifikan. Lima kota dengan penurunan pendapatan harian paling signifikan adalah Depok, Bekasi, Jakarta Timur, Batam, dan Bandung.

Industri Ritel

20151217-Kemendag Wajibkan Peraturan SNI Kepada Pengusaha Ritel
Suasana di pusat perbelanjaan di Tangerang, Banten, (16/12). Aturan pencantuman tersebut selain bagi importir atau produsen, juga diwajibkan bagi pedagang pengumpul. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, industri ritel juga terdampak setelah industri F&B, dan jasa. Dari 17 kota yang diobservasi, tujuh kota menunjukkan penurunan pendapatan harian yang signifikan, yakni Jakarta Barat, Tangerang Selatan, Depok, Jakarta Pusat, dan Bandung.

Walau hanya tujuh kota yang terdampak dari 17 kota, persentase penurunan pendapatan harian pada industri ritel merupakan yang paling signifikan dibanding industri lain. Penurunan pendapatan harian terbesar terjadi di Jakarta Barat dengan penurunan pendapatan hingga 32 persen per outlet.

Dari data tersebut Moka menyimpulkan bahwa industri F&B merupakan industri yang paling terdampak COVID-19, melihat dampaknya yang tersebar paling banyak. Namun, apabila melihat persentase penurunan pendapatan harian terbesar, industri ritel mengalami penurunan yang terbesar, yakni menurun sebesar 32 persen.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya