Sri Mulyani Angkat Yustinus Prastowo Jadi Staf Khusus

Yustinus Prastowo mengawali karier sebagai abdi negara di Direktorat Jenderal Pajak (1997-2010).

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2020, 12:50 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2020, 12:50 WIB
Pengamat Ekonomi dan Perpajakan Yustinus Prastowo.
Pengamat Ekonomi dan Perpajakan Yustinus Prastowo.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat perpajakan Yustinus Prastowo diangkat oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi mengangkat menjadi Staf Khusus Bidang Komunikasi Strategis. Yustinus akan membantu Kementerian Keuangan sekaligus Sri Mulyani dalam membangun komunikasi dengan stakeholders, terutama terkait kebijakan fiskal.

Kabar pengangkatan itu disampaikan langsung oleh Yustinus kepada awak media melalui pesan singkat Whatsapp-nya.

"Melalui WA ini saya ingin menyampaikan informasi bahwa mulai hari ini saya mendapat penugasan baru sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan. Tentu saja bukan hal mudah saya menerima tugas ini, dan juga bukan tanggung jawab yang sepele," kata Yustinus Prastowo kepada wartawan, Selasa (14/4/2020).

Dia mengakui, di masa sulit dan penuh tantangan ini, bukan perkara mudah untuk ikut membantu pemerintah agar dapat mengkomunikasikan kebijakan dengan baik, termasuk mendorong reformasi perpajakan lebih cepat. Tak jarang, dia harus memikirkan hal itu secara matang.

"Waktu diminta, saya butuh waktu cukup lama untuk berpikir dan menimbang," kata dia.

Dirinya juga tak lupa meminta dukungan seluruh teman-teman media di lapangan. Pengamat Perpajakan Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) itu megaku siap menjadi mitra diskusi, saling berbagi dan mengkritik.

"Saya mohon doa dan dukungan teman-teman. Tentu kita akan tetap berinteraksi dan berkomunikasi, hanya saya berganti peran," kata Yustinus Prastowo.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Rekam Jejak

20160422-Anggota Komisi XI DPR RI Diskusikan RUU Tax Amnesty Bareng PARA Syndicate-Jakarta
Pengamat CITA Yustinus Prastowo (kanan) memberikan keterangan saat diskusi bersama PARA Syndicate di Jakarta, Jumat (22/4/2016). Diskusi membahas RUU Tax Amnesty vs Skandal Panama Papers: Quo Vadis Reformasi Pajak. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dikutip dari laman resmi CITA, Yustinus mengawali karier sebagai abdi negara di Direktorat Jenderal Pajak (1997-2010).

Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tersebut kemudian terjun sebagai aktivis sosial dan terlibat dalam berbagai kegiatan advokasi dan penelitian, di antaranya bersama perkumpulan Prakarsa, Komisi Anggaran Independen (KAI), Transparency International Indonesia (TII), Indonesia Corruption Watch (ICW), Internasional NGO Forum on Indonesia Development (INFID), Tifa Foundation, Oxform, dan The United States Agency for International Development (USAID).

Pengalaman di dunia konsultan diperoleh saat bergabung sebagi Tax Manager di SF Consulting, Tax Partner di RSM AAJ, dan Senior Advisor di Enforce Advisory. Sejak 2014, ia mendirikan Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) sekaligus menjabat sebagai Direktur Eksekutif sebelum akhirnya diangkat sebagai staf khusus oleh Sri Mulyani.

Prastowo juga terlibat dalam kelompok kerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Pokja APBN) Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla (2014), menjadi anggota Tim Optimalisasi Penerimaan Perpajakan (TOPP) Kementerian Keuangan (2015), dan sebagai Anggota Penasihat Tim Reformasi Perpajakan serta Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai Kementerian Keuangan sejak Desember 2016.

"Untuk selanjutnya, CITA akan tetap berjalan karena meski identik dengan saya, tapi CITA adalah lembaga independen. Nanti akan saya berikan contact person yang dapat menjadi narasumber atau sekadar teman berbagi dan diskusi, selain dengan saya secara informal," tandas dia.

Reporter : Dwi Aditya Putra

Sumber : Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya