Efek Corona, Angka Kemiskinan Indonesia Bisa Capai 3,87 Juta Orang

Secara keseluruhan virus corona berdampak cukup signifikan sekali terhadap ekonomi Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2020, 14:22 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2020, 14:22 WIB
Kampung Muara Angke
Aktivitas warga di permukiman padat kawasan Muara Angke, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Warga pesisir Jakarta yang mayoritas hanya berprofesi sebagai nelayan merupakan salah satu golongan rentan kemiskinan karena kesejahteraannya belum diperhatikan penuh oleh pemerintah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jokowi-Maruf memperkirakan angka kemiskinan di Indoesia akan kembali meningkat akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Sebab, secara keseluruhan virus itu berdampak cukup signifikan sekali terhadap ekonomi Indonesia.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan di tengah kondisi ekonomi yang tertekan maka skenario beratnya akan terjadi peningkatan jumlah angka kemiskinan sebesar 1,1 juta penduduk. Sementara untuk skenario yang lebih berat, tambahan angka kemiskinan akan sebanyak 3,78 juta orang.

"Angka kemiskinan kita bisa naik dengan tambahan 1,1 juta orang atau skenario lebih berat kita akan menghadapi tambahan kemiskinan 3,78 juta orang," ujar dia dalam video conference di Jakarta, Selasa (14/3/2020).

Bendahara Negara ini menyebut perhitungan itu didapat jika pertumbuhan ekonomi yang tadinya ditargetkan tumbuh di kisaran 5,3 persen tahun ini diproyeksi hanya akan tumbuh ke 2,3 persen.

 

Pertumbuhan Ekonomi

Penumpang MRT Wajib Pakai Masker
Calon penumpang mengenakan masker saat menaiki eskalator di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (6/4/2020). PT MRT Jakarta tak akan menerima penumpang tanpa menggunakan masker seusai seruan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk mencegah penyebaran virus Corona (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bahkan jika pandemik ini tidak segera diatasi, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2020 akan tumbuh negatif 0,4 persen.

"Untuk PDB saat ini kita estimasi dalam kondisi berat dan sangat berat. Baseline kita di 5,3 persen akan turun di 2,3 persen, bahkan jika situasi sangat berat mungkin juga menurun sampai negatif growth 0,4 persen," jelas Sri Mulyani.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya