NU Gandeng TopKarir Luncurkan Portal Karier Buat Warga Nahdliyin

Portal ini membuka peluang masyarakat NU mengakses beragam informasi lowongan kerja serta program pengembangan talenta yang relevan dengan kebutuhan industri.

oleh Athika Rahma diperbarui 29 Apr 2020, 12:25 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 12:20 WIB
Peluang Karir Lebih Besar
Ilustrasi Penerimaan Kerja Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Nahdlatul Ulama (NU) Circle bekerjasama dengan TopKarir Indonesia luncurkan portal karier bagi warga Nahdliyin, NUCareer.id. Dalam portal karir pusat tersebut, masyarakat NU bisa mengakses beragam informasi lowongan kerja serta program pengembangan talenta yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.

Peluncuran NUCareer.id dilakukan secara virtual dan dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, Wakil Ketua MPR Arsul Sani hingga Dewan Pembina NU Lili Chojidah Wahid.

"Bismillahirahmanirrahim, dengan rahmat dan hidayah Allah, hari ini 29 April 2020, NUCareer.id kita launching, kita perkenalkan ke masyarakat," ujar Lili, dalam peluncuran NUCareer.id melalui video conference, Rabu (29/4/2020).

Menanggapi peluncuran tersebut, Teten mengatakan, dampak Corona membuat pergeseran pola konsumsi masyarakat dari luring (offline) menjadi daring (online). Hal ini tentu saja membuat sektor UMKM yang sebagian besar dikelola warga Nahdliyin harus mampu bersaing agar produk mereka terjual secara masif lewat platform daring.

"Karena dampak Covid-19, recovery ekonomi akan melambat, dan pola konsumsi masyarakat berubah. Ini tantangan bagi teman-teman Nahdliyin bagaimana di UMKM ini digitalisasinya bisa dikembangkan, kita butuh talenta-talenta untuk itu," kata Teten.

 

Link and Match

Sementara itu Kartiko atau Tiko menambahkan, dari pihak Kementerian BUMN, link and match memang menjadi isu yang masih harus dapat perhatian, bagaimana kompetensi individu bisa disalurkan dengan relevan.

"Selamat atas inisiatifnya, kami sangat tertarik, kami lihat warga Nahdliyin termasuk lulusan pesantren ini harus ada link and match yang lebih tajam, karena kami lihat gap-nya masih cukup banyak," kata Tiko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya