Dalam 1 Tahun, Pengangguran di Indonesia Bertambah 60 Ribu Orang

Jumlah pengangguran di Indonesia tercatat 6,88 juta orang pada Februari 2020.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Mei 2020, 14:10 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 14:10 WIB
Job Fair
Sejumlah pencari kerja memadati arena Job Fair di kawasan Jakarta, Rabu (27/11/2019). Job Fair tersebut digelar dengan menawarkan lowongan berbagai sektor untuk mengurangi angka pengangguran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah pengangguran di Indonesia tercatat 6,88 juta orang pada Februari 2020. Angka tersebut naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 6,82 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan, dengan angka tersebut, dalam setahun terakhir jumlah pengangguran di Indonesia bertambah 60 ribu orang.

"Jumlah pengangguran itu didominasi oleh para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yakni sebesar 8,49 persen," jelas dia dalam siaran pers online, Selasa (5/5/2020).

Secara presentase penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama, tenaga kerja di sektor pertanian pada Februari 2020 masih mendominasi yakni sekitar 29,04 juta orang. Namun, jumlah tersebut juga telah berkurang dari Februari 2019, yang sebesar 29,46 juta.

Berikutnya, pekerja di sektor perdagangan menempati posisi dua yakni sebanyak 18,63 juta orang di Februari 2020. Serupa dengan sektor pertanian, jumlahnya juga terpangkas dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 18,92 juta orang.

Penurunan juga terjadi berdasarkan komposisi penduduk bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Pekerja lulusan SD turun dari 40,51 juta orang menjadi 38,89 juta orang.

Sebaliknya, jumlah angkatan kerja yang merupakan lulusan universitas mengalami peningkatan. Tercatat ada sebanyak 10,23 juta pekerja yang menamatkan bangku kuliah pada Februari 2020, naik dari Februari 2019 yang sebesar 9,75 juta orang.

Kadin Prediksi Pengangguran Baru Akibat Corona Capai 30 Juta Orang

Job Fair
Sejumlah pencari kerja memadati arena Job Fair di kawasan Jakarta, Rabu (27/11/2019). Job Fair tersebut digelar dengan menawarkan lowongan berbagai sektor untuk mengurangi angka pengangguran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Indonesia Indonesia (KADIN), Suryani SF Motik, menilai kondisi ekonomi yang terjadi saat terjadi pandemi corona berbeda dengan krisis ekonomi 1998. Kala itu sektor UMKM masih bisa bertahan. Namun, kali ini semua sektor usaha mengalami dampak yang sama tanpa pandang bulu.

Berdasarkan data, jumlah UMKM sebesar 61 juta. Jika asumsi satu UMKM terdiri dari 2 orang, jumlahnya korban terdampak sudah mencapai 122 juta orang. Di tengah pandemi ini ketahanan UMKM tidak lama. Ada yang bertahan dalam hitungan mingguan atau hanya dalam hitungan hari.

"Kalau UMKM dalam hitungan harian dan mingguan banyak yang kolaps," kata Yani sapaannya dalam diskusi virtual bertajuk 'Ekonomi, Bisnis, dan Fiskal Saat Ini', Jakarta, pada Sabtu 2 Mei 2020.

Begitu juga di industri perhotelan. Saat ini data mencatat sekitar 2-3 juta orang terkena PHK. Itu pun baru data perkiraan dan dari satu sektor. Jika digabungkan dengan berbagai sektor dia meyakini jumlah pengangguran baru bisa mencapai 30 juta orang.

Sementara itu, permasalahan di sektor industri misalnya terkait bahan baku. Hampir semua bahan baku sektor industri yang ada di Indonesia hasil impor. Sehingga ketika terjadi gangguan dalam mobilitas, sektor ini pun terganggu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya