Liputan6.com, Jakarta Saat ini banyak perusahaan besar yang rugi. Begitupun dengan usaha kecil dan menengah (UKM) yang juga terpukul dampak pandemi Covid-19. Kebanyakan para pelaku usaha ini hanya memiliki arus kas beberapa bulan untuk bertahan hidup.
Ketika sesuatu yang tidak terduga dapat terjadi, konsekuensinya dapat menghancurkan tidak hanya untuk pebinis tetapi juga karyawan.
Terdapat beberapa masalah yang akan dihadapi di tengah pandemi ini, yakni perubahan drastis di lingkungan kerja. Kerja jarak jauh mungkin tidak berfungsi untuk semua orang karena gangguan koneksi internet tidak stabil, kurangnya ruang kerja di rumah, pengiriman dokumen manual, dan lainnya.
Advertisement
Selanjutnya arus komunikasi dan data yang tidak jelas di antara anggota tim, gangguan terhadap arus kas perusahaan dan ketidakmampuan untuk membayar gaji karyawan. Serta kurangnya kesiapan untuk resesi jangka panjang.
Jadi, bagaimana bisnis kecil dapat bertahan hidup di masa depan yang bergejolak?
Meskipun tidak ada jawaban yang mudah, berikut adalah 4 tips yang dapat membantu menavigasi situasi bisnis dengan lebih baik, dilansir Freemalaysiatoday.com, Senin (18/5/2020).
1. Jaga agar komunikasi tetap jelas
Disinformasi dan kebingungan telah menyebar bersamaan dengan covid-19. Karyawan dan pemangku kepentingan akan mencari kepastian bahwa mereka dilindungi.
Untuk mengaktifkan komunikasi dua arah yang tepat waktu dan pelacakan karyawan dan untuk menyebarkan informasi penting, Anda harus memvalidasi bahwa sistem pemberitahuan darurat sudah ada dan diuji secara rutin.
Saluran komunikasi alternatif seperti WhatsApp dan Telegram dapat digunakan, terutama jika kapasitas jaringan telekomunikasi tegang. Selain itu, Anda harus memberikan pelatihan terkait pandemi untuk meningkatkan kesiapan karyawan dan mengurangi masalah.
Terus beri tahu karyawan tentang buletin harian atau pengumuman tentang perubahan kebijakan dan jenis dukungan yang bisa mereka dapatkan dari Anda. Anda dapat melakukan ini melalui email, telekonferensi video, atau aplikasi SMS.
Â
2. Mendukung dan melindungi karyawan dengan kebijakan kerja yang jelas
Jika perusahaan Anda memilih bekerja jarak jauh, pastikan memiliki kebijakan yang jelas. Misalnya, metode komunikasi akan sedikit berbeda dari sebelumnya karena sekarang harus sangat bergantung pada teknologi untuk tetap terhubung.
Pastikan karyawan memiliki pemahaman dasar tentang aplikasi telekonferensi seperti Zoom, Google Hangouts, dan Skype sebelum melanjutkan untuk menggunakannya.
Beberapa karyawan mungkin berjuang dengan membuat pemisahan mental antara pekerjaan dan kehidupan rumah. Orang lain mungkin tidak memiliki keterampilan untuk berhasil di lingkungan terpencil yang luas.
Untuk menyelesaikan masalah ini, solusinya berikan dukungan yang cukup dan atasi masalah yang mungkin dihadapi karyawan Anda dari jarak jauh.
Anda dapat melakukan ini dengan melatih proses online selama bekerja, atau dengan memberikan panduan langkah demilangkah dan dukungan emosional saat dibutuhkan.
Jika perusahaan Anda dianggap menawarkan "layanan penting" seperti yang diamanatkan oleh pemerintah, harus mengatasi keselamatan karyawan dan menilai apakah mereka tersedia untuk melakukan fungsi-fungsi penting.
Anda harus memantau situasi, menyediakan lingkungan kerja yang aman, dan menawarkan kepada karyawan Anda dukungan yang mereka butuhkan.
Banyak perusahaan sekarang telah mengaktifkan langkah-langkah tanpa jarak fisik di tempat kerja untuk memastikan lingkungan kerja yang aman.
Â
Advertisement
3. Memanfaatkan sumber daya
Perusahaan harus menggunakan sumber daya dan inisiatif keuangan oleh pemerintah untuk menjaga operasi tetap berjalan serta membayar gaji karyawan.
Pemerintah Indonesia telah menyusun beberapa inisiatif untuk mendukung pemilik usaha kecil. Salah satu inisiatifnya adalah program perluasan pemberian fasilitas dan fasilitas pajak UMKM.
Bentuk-bentuk dukungan ini adalah peluang besar bagi Anda untuk mempertahankan arus kas dan memberikan ruang bernapas sebelum membuat rencana lebih lanjut.
4. Buat rencana keuangan tiga bulan untuk bisnisÂ
Usaha kecil biasanya memiliki pengeluaran utama yang sama untuk gaji karyawan, sewa kantor, dan tagihan utilitas lainnya. Biaya lebih lanjut berkisar dari industri ke industri.
Berbicaralah dengan mereka yang Anda harus bayar dalam tiga bulan ke depan (pemilik dan pemasok) dan cari tahu opsi apa yang mereka bersedia untuk dinegosiasikan untuk menyebarkan biaya.
Juga, lihat cara untuk memotong biaya. Tapi, gunakan ini sebagai pilihan terakhir setelah Anda mengalami setidaknya dua bulan kerusakan dari pandemi Covid-19.
Namun biaya terbesar biasanya adalah gaji karyawan dan sewa kantor. Anda mungkin dapat membekukan perekrutan dan sebagai gantinya bekerja dengan freelancer berdasarkan proyek.