Lippo Karawaci Bukukan Pendapatan Rp 12,25 Triliun di 2019

Pendapatan Lippo Karawaci didorong oleh pertumbuhan recurring revenue yang kuat terutama dari segmen healthcare.

oleh Arthur Gideon diperbarui 29 Mei 2020, 16:40 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2020, 16:40 WIB
Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady menjelaskan bahwa perusahaan akan membangun 100 ribu rumah dengan nilai investasi Rp 100 triliun.
Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady menjelaskan bahwa perusahaan akan membangun 100 ribu rumah dengan nilai investasi Rp 100 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mampu membukukan kenaikan pendapatan 16 persen sepanjang 2019. Tercatat, pendapatan sepanjang 2019 mencapai Rp 12,25 triliun sedangkan pendapatan sepanjang 2018 di angka Rp 11,45 triliun. 

CEO Lippo Karawaci John Riady menjelaskan, pendapatan terus didorong oleh pertumbuhan recurring revenue yang kuat terutama dari segmen healthcare melalui PT Siloam Hospitals Tbk (SILO). Hal tersebut mengimbangi penurunan pada bisnis properti.

Siloam Hospitals mencatat pertumbuhan pendapatan yang kuat di 2019 sebesar 17,7 persen menjadi Rp 7,02 triliun dari Rp 5,96 triliun di tahun sebelumnya. Angka ini berkontribusi terhadap 75,1 persen dari total pendapatan recurring di 2019 dibandingkan dengan kontribusi sebesar 71,3 persen di tahun 2018.

"Pada kuartal keempat 2019, Siloam membuka rumah sakit baru, Siloam Paal Dua di Manado sehingga menambah total rumah sakit menjadi 37 rumah sakit," kata John dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (29/5/2020). 

 

Sedangkan untuk pendapatan dari segmen bisnis Real Estate Management & Services meningkat 13,2 persen menjadi Rp 9,2 triliun, yang merupakan 74,8 persen dari total pendapatan 2019 dibanding dengan 71,1 persen di 2018.

Untuk pendapatan Real Estate Development di tahun 2019 turun 3,8 persen menjadi Rp 2,98 triliun dari Rp 3,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Bisnis ini memberikan kontribusi sebesar 24,1 persen dari total pendapatan di 2019 dibandingkan dengan 27 persen di 2018.

Penjualan sesekali di tahun 2018 dan tahun 2019 merupakan penjualan tanah Meikarta ke MSU di Lippo Cikarang, yang merupakan pendapatan tidak berulang masing-masing sebesar Rp 838 miliar dan Rp 65 miliar.

Transformasi

Melihat Pembangunan Kota Meikarta Terbesar se Asia Tenggara
Suasana pembangunan kota baru berskala internasional di Kota Meikarta, Lippo Cikarang, Sabtu (13/05). Pembangunan kota tersebut telah menyerap ribuan tenaga kerja di Cikarang. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

John melanjutkan, pada kuartal keempat 2019 Lippo Karawaci terus menunjukkan kemajuan dalam rencana transformasi bisnis.

"Pra Penjualan pada kuartal keempat 2019 merupakan pra penjualan kuartal tertinggi untuk 2019, dan penawaran umum terbatas secara signifikan telah meningkatkan posisi kas dan setara kas kami untuk mengatasi krisis yang diciptakan oleh Corona,” tutup dia.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya