Pembukaan 9 Sektor Ekonomi Bakal Serap Tenaga Kerja di Tengah Pandemi

Pemilihan sembilan sektor ekonomi untuk dibuka sudah sesuai dengan kontribusi terhadap PDB nasional atau daerah.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jun 2020, 14:08 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 14:08 WIB
Job Fair
Sejumlah pencari kerja memadati arena Job Fair di kawasan Jakarta, Rabu (27/11/2019). Job Fair tersebut digelar dengan menawarkan lowongan berbagai sektor untuk mengurangi angka pengangguran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana membuka sembilan sektor perekonomian di tengah pandemi corona. Sembilan sektor tersebut yakni pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik dan transportasi barang.

Ekonom A. Prasetyantoko menilai pemilihan sembilan sektor ekonomi sudah sesuai dengan kontribusi terhadap PDB nasional atau daerah.

"Saya kira pemilihan sembilan sektor ini sudah melihat kontribusi sektor tersebut terhadap PDB nasional atau daerah," kata Prasetyantoko dalam diskusi BNPB bertajuk 'Prakondisi Pembukaan 9 Sektor Ekonomi' di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (18/6).

Pembukaan aktivitas ekonomi bisa menyerap tenaga kerja. Selain itu, sektor-sektor yang dibuka memiliki keterkaitan satu sama lain.

"Memang sembilan sektor ini sudah dipilih. Kalau dia ini bergerak akan membawa gerbong lain baik sektor lain maupun tenaga kerja," tutur Prasetyantoko.

Dia tak menampik jika pembukaan aktivitas ekonomi ini bertentangan dengan sektor kesehatan. Namun jika tetap dipertahankan pembatasan maka akan berdampak pada roda ekonomi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menggerakkan Ekonomi

Pemberdayaan UMKM dengan KUR Berbunga Rendah
Pekerja menyelesaikan produksi kulit lumpia di rumah industri Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM terus mendongkrak UMKM dengan menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga cukup rendah, yakni 6 persen. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Sehingga alternatif yang dipakai menggerakkan ekonomi sambil menerapkan protokol kesehatan. Ketika menggerakkan ekonomi secara umum maka yang perlu diperhatikan perekonomian akan berbeda dengan sebelum.

"Sehingga memang dari sekarang harus punya ekspektasi. Nanti yang bergerak tentu dengan standar yang berbeda juga mungkin dengan stressing sektor yang berbeda," tutur Prasetyantoko.

Dalam bidang pertanian dia mencontohkan, soal pengemasan produk. Konsumen nanti akan lebih selektif dalam membeli produk.

"Nah itu jadi standar baru untuk produk pertanian," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya