Penduduk Miskin Indonesia Berpotensi Bengkak Jadi 28,7 Juta Orang

Bakal ada penambahan jumlah penduduk miskin hingga 4 juta orang jika pemerintah tidak melakukan intervensi.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jun 2020, 18:30 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2020, 18:30 WIB
20160803-Angka Kemiskinan DKI Jakarta 3,75%
Anak-anak bermain di pemukiman kumuh, Muara Angke, Jakarta, Rabu (3/8). Badan Pusat Statistik DKI Jakarta melansir angka kemiskinan Ibu Kota pada bulan Maret 2016 mencapai 384,3 ribu orang atau 3,75%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa memperkirakan tingkat kemiskinan di Indonesia akan bertambah menjadi 10,63 persen, yakni dari 24,79 juta penduduk miskin menjadi 28,7 juta orang. Kondisi itu terjadi akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Dia mengatakan, setidaknya bakal ada penambahan jumlah penduduk miskin hingga 4 juta orang jika pemerintah tidak melakukan intervensi melalui program perlindungan sosial. Pemerintah sendiri telah mengucurkan dana ratusan triliun untuk jaring pengaman.

"Tanpa intervensi, tingkat kemiskinan bisa mencapai 10,63 persen, naik 4 juta orang dari 24 juta menjadi 28 juta," jelas Suharso ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (22/6/2020).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2019 lalu, tingkat kemiskinan sebesar 9,22 persen atau sebanyak 24,79 juta orang. Setidaknya dengan upaya pemerintah selama masa pandemi dengan program-program perlindungan sosial diharapkan mampu menekan jumlah penduduk miskin baru menjadi sekitar 1,2 juta hingga 2,7 juta.

"Dan mudah-mudahan secara rasio masih bisa satu digit," jelas Suharso.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemicu

20160608-Wajah Kepadatan Penduduk Ibu Kota yang Carut Marut-Jakarta
Pemandangan perkantoran dan permukiman padat penduduk dari kawasan Jembatan Besi, Jakarta, 5 Juni 2016. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi memicu berbagai permasalahan, dari tata ruang, kemiskinan hingga kriminalitas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Suharso menjelaskan peningkatan angka kemiskinan tersebut dipicu terhentinya aktivitas ekonomi masyarakat akibat virus corona. Masalah tersebut melahirkan banyak pengangguran baru juga penurunan pendapatan masyarakat sehingga meningkatkan jumlah angka kemiskinan.

Selain itu, perkiraan tersebut juga dibuat dengan asumsi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang berada di kisaran -0,4 persen hingga 1 persen.Menurut Suharso, dengan berbagai program yang telah digelontorkan pemerintah, tingkat kemiskinan hingga akhir tahun diproyeksi berada di ksiaran 9,7 persen hingga 10,2 persen atau jumlah penduduk miskin akan mencapai 26,2 juta hingga 27,5 juta orang.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya