Perusahaan Ini Target Bagikan 50 Ribu Masker Gratis di Masa Pandemi

Program pembagian masker gratis ditujukan untuk masyarakat yang membutuhkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2020, 23:28 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2020, 15:20 WIB
Mesir Genjot Pembuatan Masker Medis Hadapi COVID-19
Orang-orang bekerja di sebuah pabrik yang memproduksi masker medis di Kairo, Mesir, 14 April 2020. Para karyawan bekerja siang dan malam untuk mengoperasikan lima mesin canggih yang dibawa dari China untuk memproduksi hingga 750.000 masker medis per hari. (Xinhua/Wu Huiwo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia telah menetapkan skenario new normal di berbagai lini. Pada kondisi new normal ini, sebagian besar masyarakat sudah mulai menjalani rutinitas di luar rumah.

Meski sudah memperbolehkan masyarakatnya beraktivitas di luar rumah, pemerintah tetap memberlakukan protokol penggunaan masker sebagai salah satu bentuk mencegah penularan Covid-19.

Mendukung himbauan dan peraturan pemerintah tersebut, perusahaan pengantaran barang atau ekspedisi, Anteraja membagikan masker secara gratis di seluruh Indonesia.

Program pembagian masker ini ditujukan untuk masyarakat yang membutuhkan, mereka yang masih sulit untuk mendapatkan masker untuk beraktivitas di luar rumah.

Dengan adanya pembagian masker ini, Anteraja berharap dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan masker sebagai salah satu pelindung diri dan secara tidak langsung mendukung pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Masker yang dibagikan adalah masker kain non-medis yang dapat dicuci dan digunakan secara berulang.

“Program pembagian masker ini berlangsung sejak awal Juni 2020, Anteraja telah membagikan lebih dari 15.000 masker kain non medis di wilayah Medan, Padang, Palembang, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Denpasar, Makassar dan beberapa kota lainnya. Pembagian masker ini akan terus berlangsung dengan menargetkan total penyaluran 50.000 masker,” ujar VP Sales & Marketing Anteraja dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/6/2020).

Anteraja juga sedang menyiapkan program pembagian masker di kota-kota lain seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Solo, Sidoarjo, Malang, Surabaya dan beberapa kota lain di Pulau Jawa. Pembagian masker akan dilakukan secara menyeluruh oleh Satria dan staff operasional Anteraja di ratusan titik operasional di lebih dari 90 persen wilayah Indonesia.

“Para Satria kami yang terjun langsung membagikan masker tetap menjaga keamanan dan kesehatan diri dengan menggunakan masker, mematuhi peraturan social distancing dan langsung mencuci tangan. Tetap mengutamakan keamanan dan kesehatan para Satria, kami juga berharap dapat membawa dampak positif dengan turut serta mengingatkan masyarakat terhadap pentingnya mengikuti arahan new normal dari pemerintah,” tambah Andri Hidayat.

Program pembagian masker secara gratis ini merupakan salah satu bentuk komitmen Anteraja dalam melawan wabah Covid-19 sebelumnya telah ditunjukkan melalui program pembagian sembako gratis dan pengiriman gratis donasi alat-alat kesehatan dan perlengkapan penunjang medis ke rumah-rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan (faskes) di wilayah coverage Anteraja

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Gerakan Pakai Masker Sasar 9.200 Pasar Tradisional di Seluruh Indonesia

FOTO: Kembali Beroperasi, Begini Suasana di Pasar Minggu
Warga mengenakan masker saat beraktivitas di sekitar Pasar Minggu yang kembali buka setelah penutupan selama tiga hari, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Sebelumnya, Pasar Minggu ditutup sementara setelah tiga pedagang dinyatakan positif COVID-19. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)... Selengkapnya

Gerakan Pakai Masker (GPM) melakukan kegiatan Penyuluhan untuk Penyuluh (PuP) kepada para pedagang pasar di 277 pasar kawasan Jabodetabek. Ini adalah kegiatan awal sebelum nantinya diperluas ke 9.200 pasar tradisional di seluruh Indonesia.

PuP sendiri dilakukan secara daring, selain masih dalam masa transisi PSBB, juga agar bisa menjangkau partisipan lebih banyak.

Ketua Gerakan Pakai Masker (GPM) Sigit Pramono menjelaskan, dipilihnya pasar tradisional sebagai tempat penyuluhan karena intensitas keramaiannya yang tinggi. Selain itu, baru-baru ini juga banyak ditemukan kasus baru Covid-19 di area pasar.

"Kita sengaja mulai dengan pasar tradisional karena kita tahu bahwa pasar tradisional ini adalah urat nadi dari perekonomian kita, apalagi dalam beberapa minggu terakhir ini banyak kasus-kasus baru yang menyebabkan pasar harus ditutup, sehingga gerakan kita mulai di pasar tradisional," ujar Sigit dalam Penyuluhan Pakai Masker secara daring, Rabu (24/6/2020).

Adapun beberapa pasar yang sempat ditutup sementara akibat kasus Covid-19 diantaranya; Pasar Lontar, Gondangdia, Petojo Enclek, Serdang, Rawasari, Tomang Barat, Slipi, Cijantung Ciracas, Palmeriam, Perumnas Klender, Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Pondok Labu, Warung Buncit, Pasar Minggu, Lenteng Agung, Kelapa Gading, dan Kramat Jati.

"Kita fokus kepada gerakan pakai masker karena kami meyakini kalau kita disiplin pakai masker saja, kita akan bisa menyelamatkan negeri ini, ekonomi kita juga akan selamat, yang penting adalah disiplin pakai masker," ujar Sigit. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya