Gugus Tugas Covid-19 Yakin Vaksin Corona Diproduksi Massal Awal 2021

Biofarma sudah memulai melakukan uji coba terhadap vaksin Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2020, 14:15 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2020, 14:15 WIB
20160629-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito optimistis pengembangan vaksin Sinovac dari China untuk penanganan Covid-19 bisa diproduksi dalam waktu dekat. Paling tidak, dia menargetkan awal tahun depan vaksin bisa segera diproduksi secara massal.

"Sebagian vaksin masih uji klinis, harapannya di awal tahun depan sebagian bisa diproduksi," kata dia usai ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Biofarma sendiri juga sudah memulai melakukan uji coba terhadap vaksin tersebut. Menurutnya vaksin itu tidak berasal hanya dari Cina saja melainkan ada dari Indonesia dan ada dari Inggris.

Sementara terkait harga dirinya tidak bisa memastikan. Sebab yang terpenting saat ini Pemerintah sedang berusaha menyelesaikan uji klinis terhadap vaksin-vaksin tersebut.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bio Farma Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19 di Agustus 2020

20160628-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Sebelumnya, PT Bio Farma (Persero) siap melakukan uji klinis tahap 3 vaksin Covid-19 yang didatangkan dari Sinovac Biotech, China, pada Minggu 19 Juli 2020. Uji klinis terhadap 2.400 vaksin akan dilakukan pasa bulan Agustus mendatang.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, uji klinis vaksin Covid-19 dijadwalkan akan berjalan selama 6 bulan, sehingga ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021 mendatang.

 

"Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal I tahun 2021 mendatang, dan kami sudah memperisiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," ujar Honesti dalam keterangannya, Selasa (21/7/2020).

Adapun, alasan Bio Farma memilih Sinovac sebagai mitra adalah platform atau metode pembuatan vaksin yang digunakan oleh Sinovac sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh Bio Farma saat ini. Dengan metode inaktivasi tersebut, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis.

Kendati, vaksin yang baru datang kemarin masih memerlukan beberapa tahapan lagi sebelum bisa dilakukan uji klinis, yaitu pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma serta beberapa perizinan lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya