Komponen Lokal pada Proyek RDMP Pertamina di Cilacap Ditargetkan 50 Persen

Pertamina berkomitmen meningkatkan TKDN atau komponen lokal pada proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap hingga 50 persen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Jul 2020, 11:45 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2020, 11:45 WIB
Pertamina Pastikan Pembangunan Kilang RDMP Cilacap Tetap Jalan
Pertamina Pastikan Pembangunan Kilang RDMP Cilacap Tetap Jalan (dok: Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menuntaskan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 41,52 persen, Pertamina berkomitmen meningkatkan TKDN pada proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap hingga 50 persen.

Sebelumnya, dari total Capex proyek PLBC senilai USD 392 juta dan penyerapan 3.000 tenaga kerja, Pertamina berhasil menerapkan TKDN di atas target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 30 persen.

Dan saat ini, Pertamina terus mendorong implementasi TKDN pada RDMP Cilacap dengan target minimal 40 persen hingga maksimal 50 persen dari total investasi USD 5,8 miliar.

Serta penyerapan 20 ribu pekerja pada puncak konstruksi dan 500-800 orang pada saat operasional. Dengan penerapan TKDN yang tinggi, diharapkan bisa memberikan multiplier effect terhadap GDP sebesar USD 2 miliar.

Dalam 3 tahun terakhir, Nicke menjelaskan TKDN dalam proyek Pertamina terus mengalami peningkatan. Sesuai hasil audit BPKP tahun 2018, TKDN Pertamina mencapai 38,17 persen dan naik menjadi 43,16 persen pada tahun 2019. Sementara sesuai prognosa triwulan 1 2020, TKDN Pertamina mencapai 52,20 persen.

Nicke menambahkan, per 12 Juli 2020, Pertamina mencatat kemajuan proyek RDMP Cilacap dalam early work mencapai 25,59 persen. Dimana terdapat beberapa pekerjaan di zona satu di antaranya Cut Soil, Temp Drainase dan Akses Road, Pemasangan CCSP, Soil Fill, Clearing, Grubbing, Soil Disposal dan zona dua Clearing lokasi pagar laydown.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

New Diesel Hydrotreating Unit

Kilang RFCC Milik PT Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah.
Kilang RFCC Milik PT Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah (Foto: Pebrianto Eko/Liputan6.com).

Di RDMP Cilacap juga akan dibangun New Diesel Hydrotreating Unit (DHT) yang akan menghasilkan Diesel Standar Euro 5. Saat ini, pekerjaan DHT sedang dalam tahap prebid untuk pemilihan Licensor yang ditargetkan mulai Basic Engineering Design package (BEDP).

“Fasilitas di DHT di RDMP Cilacap tersebut akan meningkatkan produksi diesel dari 348 ribu bpsd menjadi 400 ribu bpsd dengan standar internasional Euro 5. Ini akan melengkapi capaian Pertamina pada PLBC yang mampu memproduksi produk gasoline yang ramah lingkungan dengan standar Euro 4,” kata Nicke seperti dikutip, Rabu (22/7/2020).

Beroperasinya PLBC juga telah mengurangi impor High Octane Mogas Component (HOMC) sebagai komponen blending produk gasoline secara signifikan sehingga berdampak positif pada upaya pengurangan impor BBM dan berhasil menghemat devisa negara hingga Rp 10 triliun per tahun.

Total TKDN

RU IV Cilacap, Kilang BBM Terbesar di Indonesia Milik Pertamina
Kapal tanker bersandar di ereal kilang minyak Pertamina Refenery Unit IV Cilacap, Rabu (7/2). PT Pertamina melalui Refinery Unit (RU) IV Cilacap mengolah minyak bumi sebesar 348.000 BSD. (Liputan6.com/JohanTallo)

Secara keseluruhan, TKDN pada megaproyek RDMP dan GRR ditargetkan mencapai 30 persen-70 persen. RDMP Balikpapan & Lawe-Lawe misalnya, TKDN ditargetkan mencapai 30 persen-35 persen, RDMP Balongan tahap 1 TKDN nya mencapai 70 persen, Balongan Tahap 2 TKDN nya sebesar 50 persen-60 persen, RDMP Dumai TKDN nya mencapai 40-50 dan GRR Tuban TKDN nya mencapai 40 persen-50 persen.

“Untuk komitmen penggunaan local content, Pertamina akan memiliki fungsi yang fokus menangani TKDN Pertamina Group mulai dari Hulu hingga Hilir dan akan menilai TKDN masing-masing proyek sejak fase perencanaan hingga monitoring proyek yang sedang berjalan,” pungkas Nicke.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya