Dapat Tugas Bansos, Bulog Bakal Serap Lebih dari 1,4 Juta Ton Beras

Kemensos berkolaborasi dengan Perum Bulog meluncurkan Program Bansos Beras kepada 10 juta keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH)

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Sep 2020, 15:20 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2020, 15:20 WIB
Stok Beras Hingga Pertengahan Tahun Dipastikan Aman
Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengunjungi pergudangan beras Bulog di Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Jelang Ramadan dan Idul Fitri 2020 Perum Bulog siap mengamankan pasokan beras di seluruh wilayah Indonesia mencapai 1,7 juta ton. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) berkolaborasi dengan Perum Bulog meluncurkan Program Bantuan Sosial Beras kepada 10 juta keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH). Penyaluran bantuan ini seluruhnya memakai porsi cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, program bansos beras ini di saat bersamaan dapat membantu tugas perusahaan untuk meningkatkan penyerapan gabah petani.

"Program ini sekaligus akan membantu petani. Mulai hari ini kami akan menyerap lagi sebanyak mungkin produksi (gabah) petani. Tidak ada alasan untuk tidak menyerap," tegasnya di Jakarta, Rabu (2/9/2020).

Buwas pun yakin, penyaluran bansos beras ini bakal menolong Bulog untuk mencapai target penyerapan gabah dan beras tahun ini yang sebesar 1,4 juta ton, bahkan lebih.

"Bisa mencapai target, bahkan bisa lebih (dari 1,4 juta ton). Sudah pasti akan meningkat," ujar Buwas.

Sebagai catatan, hingga 2 September 2020, Perum Bulog sudah menyerap 931.577 ton beras, dengan realisasi penyaluran 947.984 ton, beras operasi pasar 849.835 ton, dan realisasi beras bantuan pangan non-tunai (BPNT) 247.732 ton.

Adapun Bulog saat ini tercatat memiliki stok beras sekitar 1,4 juta ton, dengan komposisi CBP 1,37 juta ton dan beras komersial 46.788 ton.

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Kucurkan Beras Bansos untuk 10 Juta Keluarga, Bulog Bisa Refreshing Stok

FOTO: Bantuan Sosial Pemerintah Pusat Siap Disalurkan
Pekerja memindahkan paket bansos di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah menyalurkan paket bansos sebesar Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan untuk mencegah warga mudik dan meningkatkan daya beli selama masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Perum Bulog menyatakan akan segera menyalurkan bantuan sosial (bansos) beras kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Dalam program ini, setiap KPM akan mendapatkan 15 kg beras per bulan selama 3 bulan.

Direktur Operasi Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengungkapkan rasa senang atas penugasan tersebut. Sebab, itu bakal mempermudah misi perseroan untuk pendistribusian beras yang total sudah tersimpan di gudang hingga 1,4 juta ton.

Dalam program ini, Tri Wahyudi melanjutkan, Bulog akan mengeluarkan stok 900 ribu ton beras yang terbagi dalam dua tahap, masing-masing 450 ribu ton untuk 3 bulan

"Alhamdulillah dalam waktu dekat kita ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk mengeluarkan stok Bulog untuk bansos dalam rangka pandemi Covid-19 kepada 10 juta KPM. Jadi Insya Allah dalam waktu dekat kami akan bisa mengeluarkan sekitar 450 ton," tuturnya dalam sesi teleconference, Kamis (13/8/2020).

Dia pun mengapresiasi langkah pemerintah yang dianggapnya telah memberi peluang kepada Bulog untuk refreshing stok.

"Kami apresiasi pemerintah telah memberi peluang untuk ini. Sehingga Bulog bisa bisa refreshing stok, yang lama bisa keluar kemudian kami beli lagi yang baru," ujar Tri Wahyudi.

Belum lama ini, Menteri Sosial Juliari P Batubara juga telah memberi sinyal akan segera mendistribusikan bansos beras ini kepada 10 juta KPM program keluarga harapan (PKH).

"Bansos beras didistribusikan seberat 15 kg per bulan untuk setiap KPM selama 3 bulan. Anggaran yang disiapkan untuk bansos beras kepada 10 juta KPM sebesar Rp 5,41 triliun," jelas Juliari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya