Bank Syariah Mandiri Peroleh Untung Rp 957 Miliar di Agustus 2020

Bank Syariah Mandiri mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 957 miliar hingga Agustus 2020

oleh Athika Rahma diperbarui 25 Sep 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2020, 16:00 WIB
20160714- Bank Syariah Siap Jadi Bank Persepsi-Jakarta- Angga Yuniar
Petugas menghitung uang di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Kamis (14/7). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan hanya bank syariah besar yang dilibatkan dalam pelaksanaan kebijakan pengampunan pajak. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Syariah Mandiri mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 957 miliar hingga Agustus 2020 atau naik 26,58 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2019 sebesar Rp 756 miliar.

Direktur Utana Bank Syariah Mandiri Toni E. B Subari menyatakan, perolehan laba yang lebih tinggi ditopang oleh penyaluran kredit serta Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tinggi.

"Kami sampaikan sevara menyeluruh pembiayaan atau kredit, Alhamdulillah masih lebih baik dibanding perbankan konvensional, yang artinya perbankan syariah ini semakin diminati masyarakat," kata Toni dalam workshop daring, Jumat (25/9/2020).

Data Bank Syariah Mandiri mencatatkan nilai pembiayaan mencapai Rp 76,66 triliun atau tumbuh 6,18 persen. Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 99,12 triliun atau tumbuh 13,17 persen yoy.

Kemudian, non performing financing atau NPF (rasio pembiayaan bermasalah) gross juga tercatat turun menjadi 2,51 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 2,78 persen.

Secara industri, perbankan syariah mencatatkan kinerja positif yang lebih tinggi dari perbankan konvensional, mulai dari nilai aset, pembiayaan, hingga DPK.

"Alhamdulillah baik pembiayaan, aset, DPK, relatif baik," katanya.

Hingga Juli 2020, aset perbankan syariah naik 9,88 persen yoy, pembiayaan naik 10,23 persen yoy, dan DPK naik 8,78 persen yoy.

Dapat Penempatan Dana dari Pemerintah, Ini Respons Bank Syariah

20160714- Bank Syariah Siap Jadi Bank Persepsi-Jakarta- Angga Yuniar
Petugas melayani nasabah di Bank Mandiri Syariah di Jakarta, Kamis (14/7). Sejumlah bank syariah mengaku siap menjadi bank persepsi, Jakarta, Kamis (14/7). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, pemerintah akan melakukan penempatan dana di 3 bank syariah dan 4 bank pembangunan daerah (BPD). Hal ini dilakukan demi meningkatkan penyaluran kredit modal kerja khususnya untuk UMKM.

Direktur Utama Bank Mandiri Syariah (BMS) sekaligus Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Toni E.B Subari menyambut baik rencana untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tersebut.

"Ada 3 bank syariah yaitu dari Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah. Alamdulillah kita sangat mendukung program PEN tersebut," ujar Toni dalam workshop virtual, Jumat (25/9/2020).

Adapun penempatan dana tersebut dipatok dengan bunga sebesar 2,84 persen dengan pertimbangan suku bunga Bank Indonesia (BI) tiga bulan (BI3MRR) sebesar 3,84 persen yang dikurangi 1 persen. Menurut Toni, itu merupakan dana yang cukup murah.

Pihaknya mendukung segala upaya untuk mengembangkan UMKM dan kebutuhan individu di tengah pandemi Covid-19, sehingga diharapkan nantinya penempatan dana murah ini bisa bermanfaat.

Tiap bulan, lanjut Toni, perbankan juga menyalurkan pembiayaan ke nasabah dengan nilai yang cukup besar.

"Ini (penempatan dana) cukup murah sehimgga bisa bermanfaat bagi nasabah untuk kebutuhan operasional, bisa digunakan untuk kebutuhan konsumer, untuk menggerakan ekonomi di sektor produktif dan konsumtif sehingga insya Allah bisa mendorong ekonomi," tuturnya.

Sebelumnya, pemerintah telah menempatkan dana senilai Rp 30 triliun di bank Himbara dengan target leverage hingga 3 kali. Langkah yang sama juga dilakukan kepada BPD dengan nilai Rp 11,5 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya