Bertahan di Tengah Pandemi, Jabar Perkuat Sektor Pertanian

Pandemi COVID-19 menjadi momentum Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar untuk membangkitkan sektor pertanian lokal.

oleh Arthur GideonArie Nugraha diperbarui 14 Okt 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2020, 16:30 WIB
Sekda Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja saat membuka Rapat Koordinasi Peluang Usaha Ekspor dan Subtitusi Impor Produk Tanaman Pangan Khususnya Porang. (Foto: Humas Pemprov Jabar)
Sekda Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja saat membuka Rapat Koordinasi Peluang Usaha Ekspor dan Subtitusi Impor Produk Tanaman Pangan Khususnya Porang. (Foto: Humas Pemprov Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Jawa Barat (Jabar) menyatakan pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19. Ketika semua sektor terpukul pandemi, pertanian justru mengalami pertumbuhan.

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja, kondisi tersebut menjadi peluang Jabar untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.

"Salah satu sektor yang positif (pertumbuhannya) adalah usaha di sektor pertanian. Situasi ini harus cepat kita tangkap," ujar Setiawan dalam keterangan tertulis, Rabu (14/10/2020).

Setiawan menjelaskan pandemi COVID-19 menjadi momentum Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar untuk membangkitkan sektor pertanian lokal.

Melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jabar, kata Setiawan, pihaknya intens mendorong semua pihak untuk memajukan sektor pertanian di Jabar.

"Melakukan bisnis pertanian saat ini amat sangat tepat," kata Setiawan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kebutuhan

FOTO: Sektor Pertanian Melesat di Masa Pandemi COVID-19
Petani menanam padi di sawah kawasan Tangerang, Banten, Jumat (7/8/2020). PDB pertanian tumbuh 16,24 persen pada triwulan-II 2020 (q to q), bahkan secara y0y sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setiawan menuturkan terdapat sejumlah faktor yang membuat pertanian mampu bertahan di tengah pandemi. Pertama, aktivitas pertanian masih dapat berjalan dengan baik meski protokol kesehatan diterapkan secara ketat.

Kemudian lanjut Setiawan, kebutuhan masyarakat akan pangan masih tinggi. Namun Setiawan mengatakan, bahwa ada tantangan yang harus dihadapi pelaku pertanian, yakni suplai dan permintaan.

"Permintaannya tinggi, maka bagaimana sekarang suplai terjamin. Lalu, logistiknya seperti apa. Itu juga harus kita pikirkan," ungkap Setiawan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya