Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar Olimpiade APBN 2020 yang merupakan rangkaian Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-74. Gelaran kali ini cukup sukses karena pesertanya membludak.Â
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun cukup bangga dengan pelaksanaan kegiatan Olimpiade APBN 2020 tingkat SMA sederajat se-Indonesia ini. Meski pelaksanaannya dilakukan virtual, namun antusias pendaftar Olimpiade APBN 2020 ini cukup antusias dan meningkat tajam.
Baca Juga
Tercatat, kenaikan peserta hampir mencapai 123 persen jika dibandingkan pelaksanaan pada tahun sebelumnya.
Advertisement
"Dalam suasana yang tidak Covid-19 peserta yang terdaftar sebanyak 1.446. Tahun ini dalam kondisi Covid-19 yang ikut di dalam olimpiade APBN 2020 tingkat SMA dan masuk Madrasah Aliyah mencapai 3.324 atau naiknya itu 123 persen," kata dia, Selasa (26/10/2020).
"itu suatu kenaikan yang luar biasa antusiasme dari anak-anak SMA dan Madrasah Aliyah untuk ikut di dalam Olimpiade APBN 2020," lanjut Sri Mulyani.
Kondisi tersebut, menggambarkan bahwa anak-anak meskipun dalam suasana Covid-19 masih memiliki daya juang dan keinginan untuk terus berkompetisi secara baik. Hal ini, juga sesuai dengan tagline di berikan Kementerian Keuangan pada tahun ini yakni bangkit, bersatu, dan juara.
"Ini adalah menggambarkan generasi muda Indonesia yang memberikan harapan yang luar biasa proses dari seleksi ini dilakukan secara daring dan dilakukan untuk seluruh Indonesia untuk para finalis Olimpiade APBN 2020," jelas Sri Mulyani.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Memberikan Manfaat
Bendahara Negara itu berharap, setelah mengikuti Olimpiade APBN 2020 para anak-anak tersebut dapat pengetahuan lebih jauh mengenai APBN. Sebab, jika mereka paham betul dan mengetahui APBN maka secara otomatis mereka akan peduli dan ikut terus menjaga, di dalam memberikan manfaat kepada masyarakat.
"Saya berharap ini tidak hanya para finalis tahu bagaimana kita mengumpulkan uang dari pajak dan retribusi dari berbagai macam penerima negara bukan pajak dan bea dan cukai. Semuanya itu berkontribusi untuk bisa mendanai belanja negara baik itu belanja yang langsung dinikmati masyarakat maupun belanja yang merupakan transfer ke daerah," tandas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement