PLN Ungkap 70 Persen Wilayah di Jakarta Selatan Sudah Tak Mati Lampu

Menurut PLN, wilayah di Jakarta Selatan yang sudah tak mati lampu yaitu Sudirman, SCBD, Taman Rasuna Mampang, sebagian Kuningan, dan Antasari.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 01 Des 2020, 11:27 WIB
Diterbitkan 01 Des 2020, 11:05 WIB
PLN Cek Langsung Meteran Rumah Warga
Petugas PLN berbincang dengan seorang ibu saat melakukan pencatatan meteran listrik di rumah warga kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Pengerahan petugas dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara tagihan rekening listrik pelanggan dengan penggunaannya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Perero) terus memulihkan pasokan listrik di sejumlah daerah yang mengalami mati lampu pada pagi ini. Tercatat, sampai saat ini sudah mencapai 70 persen wilayan yang sudah pulih.

Wilayah yang sudah berhasil dinormalkan kembali yaitu Sudirman, SCBD, Taman Rasuna Mampang, sebagian Kuningan, dan Antasari.

"Pukul 09.45 WIB PLN telah berhasil melakukan penormalan 70 persen. Wilayah yang sudah berhasil dinormalkan kembali yaitu Sudirman, SCBD, Taman Rasuna Mampang, sebagian Kuningan, dan Antasari" ujar Senior Manager General AffairsPLN UID Jakarta Raya, Emir Muhaimin di Jakarta, Selasa (1/12/2020).

Saat ini PLN sedang mengupayakan penormalan aliran listrik. "Khususnya untuk 30 persen daerah yang belum normal kelistrikannnya, yaitu wilayah Taman Rasuna dan Duren Tiga," jelas dia.

PLN pun menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan layanan ini. "PLN memohon maaf sebesar-besarnya atas padamnya aliran listrik beberapa wilayah di Jakarta Selatan akibat gangguan jaringan listrik 150 kV pada pukul 09.08 WIB," paparnya.

Untuk informasi lebih lanjut, pelanggan bisa melihat informasi wilayah padam melalui website pelita.plnjaya.co.id. Selain itu, pelanggan juga dapat menghubungi Contact Center 123 untuk mendapatkan informasi gangguan listrik maupun informasi pelayanan kelistrikan lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


PLN Pastikan Pasokan Listrik Jawa Timur Aman di Tengah Pandemi

Golongan Daya Listrik 1.300-3.300 VA Akan Dihapus
Pelanggan mengecek token listrik di Rusun Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu (15/11). Dengan adanya penyederhaan tersebut, maka ada penambahan daya listrik pada pelanggan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT PLN (Persero) UID JATIM menyebutkan cadangan listrik untuk daerah Jawa Timur masih tersedia. Dimana menurut peta kelistrikan Jawa Timur memiliki pembangkit dengan daya mampu 9,217 Mega Watt.

General Manager PT PLN (Persero) UID JATIM Nyoman S. Astawa mengatakan, sementara beban puncak listrik nya sebelum pandemi itu sempat 5.746 Mega Watt. Namun saat pandemi Covid-19 turun di sekitar 5.630 Mega Watt.

“Tugas kami PLN sebagai penyedia tenaga listrik mempunyai 4 tugas besar yang pertama adalah dari sisi ketersediaan (availability), sehingga pihaknya memiliki cadangan yang cukup dari ketersediaan PLN untuk di Jawa Timur,” kata Nyoman  dalam The 2nd MarkPlus Industry Roundtable Utilities Industry Perspective, Jumat (13/11/2020).

Lanjutnya, tugas kedua PLN dari sisi reliability berkaitan dengan keandalan. PLN terus melakukan perbaikan dan sisi infrastruktur agar ada kemudahan fasilitas dalam hal fleksibilitas pengoperasian.

Walaupun terjadi gangguan, maka bisa di manuver untuk disuplai melalui jaringan yang satunya lagi. Dan ini juga akan meningkatkan dari sisi kualitas, misalnya dari sisi tegangan dan lain sebagainya.

Tugas, ketiga PLN adalah dari sisi accessibility,  PLN berharap kedepan di manapun industri itu akan dibangun maka PLN siap membangun jaringan ke sana. Termasuk saat ini mungkin tugas yang belum selesai adalah melistriki saudara-saudara yang belum menikmati listrik dari PLN sampai tahun 2020.

Keempat, sisi affordability atau sisi harga. Pihaknya berharap harga listrik PLN untuk mendukung bisnis maupun industri yang ada di Indonesia itu bisa mendukung daya saing dari industri maupun bisnis yang ada di Indonesia.

“Mudah-mudahan di tahun 2021 government spending itu disisi kontruksi itu lebih dari Rp 140 triliun, kita berharap mudah-mudahan itu juga akan menjadi pendorong usaha-usaha pendukung di pasar infrastruktur yang ada di Indonesia,” pungkasnya. 

 
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya