Mendag: Pameran Virtual jadi Terobosan Genjot Ekspor di Tengah Pandemi

Pameran virtual merupakan terobosan dalam mengungkit ekspor dan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Des 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 08 Des 2020, 19:30 WIB
Mendag Agus Suparmanto Sambangi EMTEK Group
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyambangi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan Indosiar Grup di SCTV Tower Jakarta, Rabu (12/8/2020). Dalam pertemuan Kemendag berharap peran media dan grup besar menyampaikan berita positif kepada publik selama pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyampaikan, pameran virtual merupakan terobosan dalam mengungkit ekspor dan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

Dengan pameran virtual, kita dapat tetap menunjukkan eksistensi serta mempromosikan dan memasarkan seluruh keunggulan produk potensial di tengah pembatasan fisik akibat pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Mendag Agus saat memberikan sambutan pada Eastfood Indonesia dan Seafood Show Expo, Indo Licensing Expo dan Virtual Refritech Expo pada hari ini, Selasa, (8/12/2020).

Pameran ekspor virtual yang berlangsung pada 8-13 Desember 2020 tersebut digelar oleh PT Kristamedia Pratama.

“Pameran virtual ini merupakan terobosan untuk mendorong keberlanjutan dan peningkatan promosi produk Indonesia ke pasar global di masa pandemi. Diharapkan pameran virtual ini akan menjadi momentum bangkitnya geliat promosi dan ekspor produk Indonesia,” jelas Mendag.

Mendag juga menyampaikan, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi, para pelaku usaha, maupun pihak swasta lainnya untuk mempertahankan dan meningkatkan ekspor Indonesia.

“Contohnya, penetrasi pasar melalui berbagai perundingan perjanjian perdagangan dan pengembangan pasar dengan kegiatan promosi. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga menggelar Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition pada 10—16 November 2020 yang berhasil mencatatkan transaksi sebesar USD 689,2 juta,” imbuh Mendag.

Mendag mengapresiasi PT Kristamedia Pratama selaku penyelenggara yang telah mendukung upaya pemerintah pusat dalam peningkatan ekspor.

“Perusahaan ini juga telah menginisiasi dan bekerja keras mempersiapkan kegiatan ini bersama pihak terkait lainnya,” kata Mendag.

Di tengah perlambatan ekonomi dan perdagangan global yang diakibatkan pandemi Covid-19, neraca perdagangan Indonesia periode Januari-Oktober 2020 masih mencatat angka surplus sebesar USD 17,08 miliar.

Pada Januari-September 2020, ekspor makanan olahan indonesia mencapai USD 3,1 miliar atau naik 3,6 persen YoY. Ekspor tersebut didominasi oleh udang, wafer, dan kopi instan dengan pangsa masing-masing sebesar 10,7 persen, 7,2 persen, dan 7,1 persen.

Pada periode yang sama, ekspor makanan olahan Indonesia yang mengalami peningkatan signifikan yaitu bahan kopi Negara utama tujuan ekspor makanan olahan Indonesia antara lain Amerika Serikat, Filipina, dan Malaysia dengan pangsa masing-masing 21,2 persen, 14,7 persen, dan 7,4 persen.

Pada periode tersebut, negara tujuan ekspor makanan olahan Indonesia yang mengalami peningkatan signifikan yaitu antara lain Amerika Serikat (25,3 persen YoY), Malaysia (23,2 persen), dan Thailand (22,7 persen).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mendag Agus Lepas Perdana Ekspor dari Lamongan Senilai Rp 23,75 Triliun

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pelindo III Permudah Proses Ekspor Impor
(Foto:@Pelindo III)

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor nasional ke pasar global di Lamongan, Jawa Timur. Pelepasan ini diikuti oleh 113 perusahaan dengan nilai USD 1,65 miliar atau setara Rp 23,75 triliun. Ekspor produk Indonesia ini diikuti oleh 79 perusahaan non-UKM dan 54 UKM.

"Total ekspor di Desember 2020 senilai USD 1,64 miliar atau setara Rp 23,75 triliun," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto, di Lamongan, Jumat, (4/11/2020).

Agus menuturkan, dari 79 perusahaan non-UKM tersebut, ada satu perusahaan yang baru pertama kali melakukan ekspor perdana. Perusahaan tersebut adalah PT Universal Strategic Alliance. 

Perusahaan yang berasal dari Mojokerto Jawa Timur ini untuk pertama kalinya mengekspor cerutu ke Jepang senilai USD 86.400 atau setara Rp. 1,25 miliar.

"PT Universal Strategic Alliance dari Mojokerto Provinsi Jawa Timur, dimana berhasil mengekspor produk cerutu senilai USD 86,400 atau setara Rp 1,25 miliar ke pasar Jepang," kata dia.

Dalam mendukung peningkatan daya saing produk ekspor, Agus menyebut telah memberikan dukungan berupa pembiayaan ekspor kepada 14 UKM senilai Rp 167 miliar.

Selain itu, telah diresmikan pula lokasi baru ITPC Mexico City ke lokasi yang lebih strategis. Tujuannya agar dapat meningkatkan ekspor produk Indonesia ke Mexico City.

"Tadi pagi juga telah diresmikan lokasi baru ITPC Mexico City ke lokasi yang lebih strategis," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com 


Infografis Protokol Kesehatan

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati
Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya