Rempah-Rempah hingga Sarang Burung Dongkrak Ekspor di November 2020

BPS melaporkan terjadi kenaikan ekspor Indonesia pada November 2020 mencapai 6,36 persen dibandingkan Oktober lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2020, 12:45 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 12:45 WIB
ilustrasi bumbu dan rempah/unsplash
ilustrasi bumbu dan rempah/unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto melaporkan terjadi kenaikan ekspor Indonesia pada November 2020 mencapai 6,36 persen dibandingkan Oktober lalu. Tercatat nilai ekspor November 2020 menjadi USD 15,28 miliar.

Bahkan, kata Suhariyanto, capaian ekspor tersebut juga menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2018 lalu. BPS mencatat nilai ekspor saat itu mencapai USD 15,91 miliar.

"Bisa dilihat bahwa total ekspor kita pada November 2020 sangat menggembirakan sekali mencapai USD 15,28 miliar. Ini tertinggi selama tahun 2020. Bahkan, kalau mundur ke belakang ekspor November 2020 menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2018 lalu, saat itu nilai ekspor kita mencapai USD 15,91 miliar," ujar dia dalam video conference di Kantornya, Jakarta, Selasa (15/12).

Bos BPS mengatakan, torehan positif ini tak lepas dari kontribusi beberapa sektor komoditas yang mengalami kenaikan cukup tinggi sepanjang bulan November 2020. Khususnya ekspor hasil pertanian, hasil hutan bukan kayu, pengolahan, perkebunan, dan tambang.

"Dari Migas secara month to month meningkat 24,26 persen, pertanian secara month to month 6,33 persen, dan year on year meningkat 33,33 persen. Untuk harga hasil pertanian berinilai tinggi adalah hasil hutan bukan kayu lainnya, aromatik dan rempah-rempah, buah-buahan, cengkeh, dan sarang burung," jelas dia.

Selanjutnya, ada ekspor minyak kelapa sawit, besi dan baja, perlengkapan komputer. Lalu, ada pertambangan batu bara yang mengalami kenaikan tinggi mencapai 25,08 persen secara month to month.

Pun, berdasarkan kelompok HS 2 digit yang juga meningkat tajam adalah ekspor lemak dan minyak hewan nabati. "Komoditas ini kita ekspor ke Tiongkok, Pakistan, dan India. Pada November ini naik USD 449,4 juta," terangnya.

Hal yang sama juga terjadi pada ekspor bahan bakar mineral November 2020 yang juga naik sebesar USD 268,5 juta. "BBM ini juga diekspor ke Tiongkok, India, dan Jepang," tutupnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ekspor November 2020 Capai USD 15,28 Miliar, Tertinggi Sejak Oktober 2018

Neraca Ekspor Perdagangan di April Melemah
Aktifitas kapal ekspor inpor di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (26/5). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 1,24 miliar . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Indonesia pada November 2020 naik 6,36 persen dibanding bulan sebelumnya Oktober 2020. Ekspor November 2020 tercatat USD 15,28 miliar,  sedangkan bulan sebelumnya USD 14,36 miliar.

"Pada November 2020 total nilai ekspor Indonesia adalah USD 15,28 miliar. Angka ekspor ini sangat bagus dan menggembirakan karena kalau bandingkan posisi ekspor November ke Oktober lalu naik 6,36 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto, dalam video conference di Kantornya, Jakarta, Senin (16/10/2020).

Sementara jika dibandingkan periode Okotober tahun lalu nilai ekspor Indonesia naik 9,54 persen. Di mana, pada Oktober 2019 nilai ekspor Indonesia sebesar USD 13,94 miliar menjadi USD 15,28 miliar pada November 2020.

Bahkan, ujar Suhariyanto, nilai ekspor bulan ini menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2018. "Saat itu kita ketahui pada Oktober 2018 tercatat total ekspor mencapai USD 15,91 miliar. Jadi ini capaian ini menjadi yang tertinggi jika ditarik ke belakang," jelasnya.

Peningkatan ekspor November 2020 ini terjadi karena sektor nonmigas mengalami kenaikan sebesar 5,56 persen. Rinciannya dari posisi USD 13,7 miliar di Oktober 2020 menjadi USD 14,51 miliar pada November 2020.

Menurut sektor, secara keseluruhan ekspor menunjukkan perkembangan yang menggembirakan karena tumbuh positif. Ekspor pertanian pada November 2020 tercatat USD 0,45 miliar atau tumbuh mencapai 6,33 persen dari bulan sebelumnya.

Lalu, industri pengolahan pada bulan November juga tumbuh positif sebesar 2,95 persen atau tercatat USD 12,12 miliar. Selanjutnya sektor lain mengalami kenaikan yakni pertambangan dan lainnya mencapai USD1,95 miliar atau sebesar 25,08 persen.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com 

Infografis Ekonomi Indonesia di Tengah Wabah Corona

Infografis Ekonomi Indonesia di Tengah Wabah Corona
Infografis Ekonomi Indonesia di Tengah Wabah Corona (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya