Bank Dunia Beberkan Kunci Pemulihan Ekonomi Indonesia

Bank Dunia menguraikan sejumlah kunci pemulihan ekonomi Indonesia akibat pandmei Covid-19.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Des 2020, 12:55 WIB
Diterbitkan 17 Des 2020, 12:55 WIB
FOTO: PSBB Jakarta Diprediksi Berdampak ke Pertumbuhan Ekonomi
Suasana pemukiman padat penduduk di kawasan Danau Sunter Barat, Jakarta, Kamis (17/9/2020). Pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta diprediksi memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di kuartal III 2020. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen menguraikan sejumlah kunci pemulihan ekonomi Indonesia akibat pandmei covid-19. Yakni penanganan dari sisi kesehatan sekaligus ekonomi yang diutuskan secara solid.

“Kebijakan kesehatan publik dan perekonomian yang solid akan menjadi kunci untuk terjadi upaya pemulihan ekonomi,” ujar dia dalam Indonesia Economy Prospects, Kamis (17/12/2020).

Menurutnya, pemulihan ini harus dilakukan karena Indonesia telah mengalami resesi. Dimana terjadi terkontraksi 5,32 persen pada kuartal II dan pada kuartal III yang masih terkontraksi 3,49 persen.

Meski tak mudah, Kahkonen mengatakan Indonesia bisa segera bangkit dan pulih. Dengan catatan, kesehatan publik menjadi salah satu kunci terjadinya pemulihan yang cepat dan aman. Sehingga keputusan Indonesia membuka kembali perekonomiannya juga harus dipastikan mengenai langkah untuk menjaga kesehatan publiknya.

Artinya, Bank Dunia mencatat, dari sisi penanganan pandemi, kemampuan untuk melakukan test dan contact tracing menjadi hal utama yang penting di tengah pandemi. Hal ini sekaligus sebagai upaya pemerintah untuk menggiring masyarakat agar mau melakukan vaksinasi.

“Begitu vaksin sudah diperkenalkan maka ini akan membantu,” kata Kahkonen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Atasi Pengangguran

FOTO: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III 2020 Masih Minus
Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Meski pertumbuhan ekonomi masih di level negatif, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut setidaknya ada perbaikan di kuartal III 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dari sisi ekonomi, Kahkonen menyatakan pemerintah Indonesia juga perlu memastikan sejumlah persoalan dalam negeri bisa terjawab. Pasalnya, saat ini masih ada beberapa sektor yang masih berada dalam kondisi terkontraksi. Sektor-sektor yang sedang dalam kondisi terkontraksi tersebut turut menyebabkan melonjaknya jumlah pengangguran.

Kemudian, ada banyak perusahaan skala kecil dan menengah yang masih menghadapi ketidakpastian mengenai masa depannya. Sehingga pemerintah Indonesia harus melaksanakan upaya terukur secara baik.

“Untuk dapat memulihkan kondisi ini baik di tingkat rumah tangga maupun perusahaan skala kecil maka kita perlu melaksanakan upaya terukur yang didukung dengan baik,” kata dia.

Kahkonen menyarankan agar pemerintah Indonesia terus menyiapkan strategi yang baik untuk bisa memenuhi tujuan-tujuan fiskal dan perekonomian lebih lanjut. Menurutnya, tantangan pemerintah Indonesia selanjutnya adalah menyusun sebuah exit strategy untuk mendukung pemulihan ini. Serta menyusun kebutuhan pengaman ekonomi makro yang tanggap dan sigap.

“Oleh karena itu kita juga perlu memprioritaskan rencana fiskal dan perpajakan sehingga bisa mengurangi pembiayaan,” pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya