Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 3 negara telah menyatakan komitmennya untuk menyuntikkan modal di Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Ketiga negara tersebut yaitu Amerika Serikat (AS), Jepang dan Kanada.
Dari ketiga negara ini, LPI secara total akan mengumpulkan suntikan modal sebesar Rp 113,5 triliun.
Baca Juga
Keberadaan LPI merupakan upaya pemerintah Indonesia terus mengembangkan opsi pembiayaan dan investasi sektor swasta terhadap proyek strategis nasional dan prioritas lainnya sebagai bagian dari reformasi ekonomi
Advertisement
Berikut daftar negara yang telah berkomitmen untuk menggelontorklan investasi di LPI Indonesia:
1. Amerika Serikat (AS)
Perusahaan pembiayaan Amerika Serikat atau The US International Development Finance Corporation (DFC) akan menggelontorkan dana investasi sebesar USD 2 miliar atau setara Rp 28,3 triliun (kurs 14.152 per dolar AS) untuk Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.
CEO US DFC Adam Boehler telah menandatangani Letter of Interest (LOI) untuk rencana investasi ke SWF Indonesia di Washington DC, Kamis 19 November 2020. Penandatanganan LOI turut disaksikan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Pada tahap awal, pemerintah Indonesia akan menyuntikkan sekitar 5 miliar dolar hingga 6 miliar dolar AS ke dana abadi tersebut.
Setidaknya ada enam sektor pembangunan yang nantinya didorong melalui dana SWF, mulai dari kesehatan, pertanian, infrastruktur, sampai dengan pembangunan ibu kota.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Jepang
Selain Amerika Serikat, Jepang melalui Japan Bank for International Cooperation (JBIC) juga mendukung pembentukan Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Dukungan tersebut diberikan saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Gubernur JBIC Maeda Tadashi.
Bahkan, dukungan tersebut diberikan lewat komitmen investasi dari JBIC kepada Sovereign Wealth Fund Indonesia tersebut dengan nilai mencapai Rp 57 triliun.
"JBIC siap mendukung pendanaan SWF Indonesia sebesar USD 4 Miliar (Rp 57 Triliun), dua kali lipat lebih besar dari yang disampaikan the US International Development Finance Corporation (DFC), lembaga pembiayaan asal Amerika Serikat (AS," kata Menko Luhut dikutip dari pernyataan tertulis.
Komitmen itu disampaikan Gubernur JBIC Maeda Tadashi dalam pertemuan di Tokyo pada Jumat kemarin. Dalam pertemuan itu, Luhut didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi.
Menteri Erick menambahkan, komitmen yang disampaikan oleh JBIC tersebut akan segera ditindaklanjuti di tingkat teknis Harapannya investasi JBIC dapat mulai masuk ke Indonesia pada kuartal I 2021.
Advertisement
3. Kanada
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Kanada akan memberikan dana untuk Sovereign Wealth Funds (SWF) sebesar USD 2 miliar atau sekitar Rp 28,2 triliun.
"SWF kita kemarin kita dapat tambahan USD 2 miliar dari Kanada. Mereka akan komitmen," kata Luhut di Danau Toba, Sumatera Utara, Jumat (18/12).
Saat ini pemerintah telah membentuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF). Lembaga ini dibentuk dengan tujuan mengelola pembiayaan pembangunan di Indonesia yang berasal dari berbagai negara di dunia.
Luhut menyebut, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait LPI ini Juga telah ditandatangani Presiden Joko Widodo. Sehingga organisasi pengelola pendanaan dari luar negeri ini telah dibentuk.