Minim Sentimen, Rupiah Bergerak Stabil di 14.070 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (Dolar AS) stabil pada perdagangan Selasa pekan ini

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Jan 2021, 10:49 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2021, 10:37 WIB
Donald Trump Kalah Pilpres AS, Rupiah Menguat
Petugas menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di Jakarta, Senin (9/11/2020). Rupiah dibuka di angka 14.172 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.210 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (Dolar AS) stabil pada perdagangan Selasa pekan ini. Kurs rupiah melemah di tengah variasi pergerakan mata uang kawasan Asia.

Mengutip Bloomberg, Selasa (19/1/2021), rupiah dibuka di angka 14.070 per dolar AS, atau sama dibandingkan penutupan kemarin. Menjelang siang, rupiah terus menguat ke 14.069 per dolar AS.

Sejak pagi hingga pukul 10.45 WIB hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.065 per dolar AS hingga 14.074 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 0,14 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.086 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.080 per dolar AS.

Dikutip dari Antara, Selasa (19/1/2021), Pengamat Pasar Uang Bank Woori Saudara Indonesia Rully Nova di Jakarta, Selasa, mengatakan, minggu ini masih minim sentimen positif yang memengaruhi pergerakan rupiah.

"Dari domestik, perkembangan penanganan COVID-19 belum menunjukkan kemajuan yang berarti dimana kasus baru terus mencetak rekor baru," ujar Rully.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pada Senin (18/1) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 9.086 kasus baru sehingga total kasus kini mencapai 917.015 orang. Sebelumnya jumlah kasus baru harian sempat mencapai lebih dari 12.000 kasus per hari.

Namun demikian, lanjut Rully, membaiknya neraca berjalan mampu menahan pelemahan rupiah.

Indonesia mencatat surplus neraca transaksi berjalan sebesar 1 miliar dolar AS pada kuartal III 2020 lalu atau pertama kalinya setelah sembilan tahun menderita defisit dalam lalu lintas pembayaran mancanegara yang mempengaruhi kecukupan devisa.

Bank Indonesia memperkirakan surplus neraca modal dan finansial akan meningkat seiring dengan aliran masuk modal asing yang berlanjut yang terindikasi dari net inflow sebesar 2,54 miliar dolar AS pada periode Oktober hingga 15 Desember 2020.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sentimen Eksternal

FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dari eksternal, pergerakan rupiah masih dipengaruhi oleh membaiknya ekonomi China dan prospek ekonomi global.

"Rupiah masih ada ruang penguatan kembali ke level di bawah Rp14.000 seiring dengan capital inflow yang masuk ke pasar SUN karena ekspetasi pertumbuhan ekonomi yang membaik," kata Rully.

Rully memperkirakan rupiah pada pekan ini akan bergerak di kisaran Rp13.950 per dolar AS hingga Rp14.050 per dolar AS.

Pada Senin (18/1) lalu, rupiah ditutup melemah 50 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp14.070 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.020 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya