Badan Geologi Rekomendasikan 38 Blok Migas yang Bisa Digarap

Badan Geologi melaporkan 38 rekomendasi wilayah kerja (WK) minyak dan gas (migas) sepanjang tahun anggaran 2015-2019.

oleh Athika Rahma diperbarui 20 Jan 2021, 17:15 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 17:15 WIB
Keterbukaan Data Mampu Gairahkan Investasi Migas
Kementerian ESDM berencana menyempurnaan sistem pengelolaan data hulu migas untuk mendorong eksplorasi migas.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Geologi melaporkan 38 rekomendasi wilayah kerja (WK) minyak dan gas (migas) atau blok migas sepanjang tahun anggaran 2015-2019.

Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono memaparkan, dari 38 rekomendasi WK migas tersebut terdapat 12 WK migas yang memiliki data bawah permukaan dan data permukaan yang lengkap.

"Hasil dari survei kami sejak tahun 2015, kami merekomendasikan WK migas baik konvensional maupun non konvensional yang bisa untuk ditindak lanjuti dan kami serahkan ke Ditjen Migas apakah nanti ada penawaran atau survey tambahan," ujar Eko dalam paparan kinerja secara virtual, Rabu (20/1/2021).

Adapun, 12 wilayah kerja yang dimaksud sebagian besar berada di wilayah Indonesia Timur. Wilayah dengan potensi terbesar ialah Blok Arafura Selatan dengan potensi minyak 6.144,54 MMBO dan gas 7,36 TCF. Lalu, Blok Teluk Bone Utara memiliki potensi minyak 239,79 MMBO dan gas 1,16 TCF.

Blok Misool Timur dengan potensi minyak 69,94 MMBO dan gas 0,26 TCF. Kemudian, Blok Atsy memiliki potensi minyak 750 MMBO dan gas 0,9 TCF. Ada pula Blok Mamberamo dengan potensi gas sebesar 7,58 TCF serta Blok Boka dengan potensi minyak 930 MMBO dan gas 1,1 TCF.

Kemudian, Blok Buru memiliki potensi minyak 118,54 MMBO dan gas 118,13 BSCF. Terdapat Blok Aru-Tanimbar Offshore dengan potensi gas 0,14 TCF, lalu Blok Biak dengan potensi minyak sebesar 8,44 MMBO dan gas sebesar 0,01 TCF.

Blok Wamena juga memiliki potensi minyak 263,75 MMBO dan potensi gas 0,40 TCF, Blok Sahul memiliki potensi minyak 150,75 MMBO dan 0,18 TCF dan yang terakhir, Blok Selaru dengan potensi minyak 4.060 MMBO dan gas 4,8 TCF.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Di Tahun 2020

SKK Migas-KKKS Gelorakan Industri Hulu Migas Saat Pandemi Covid-19
Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yaitu Satuan Kerja Khuhsus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Migas dan Gas Bumi (SKK Migas) (Dok. SKK Migas Sumbagsel / Nefri Inge)

Eko melanjutkan, untuk tahun 2020 pihaknya melakukan survei geologi migas cekungan pembuang di Kalimantan Selatan dan merekomendasikan 4 WK migas baru yaitu RWK Migas Banjarnegara, RWK Migas Madura Barat (Bawean II), RWK Migas Muna-Buton dan RWK Migas Non Konvensional Sumatera Tengah (Riau).

"Memang agak kurang dibanding tahun lalu tapi kami tetap komitmen melakukan survey dan penyelidikan di bidang sumber daya ini," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya