Kenalin, Hantu Berdasi yang Ganggu Investasi

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyoroti keberadaan hantu-hantu berdasi yang menggangu realisasi investasi di Indonesia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Jan 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi Dasi
Ilustrasi dasi. (Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyoroti keberadaan hantu-hantu berdasi yang menggangu realisasi investasi di Indonesia.

Temuan ini didapatnya saat ia pertama kali menjabat pada 2019, dimana ada sekitar Rp 708 triliun investasi mangkrak. Saat dikulik, ternyata persoalan yang melibatkan ego sektoral di banyak instansi pemerintahan ini cukup rumit.

"Kita tahu bahwa terjadi ego sektoral yang sangat luar biasa. Di kementerian/lembaga ego sektoralnya perlu disampaikan begitu luar biasa sekali. Aturan kita yang tumpang tindih antara kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Ditambah lagi dengan persoalan biaya tanah di kawasan industri yang cukup tidak kompetitif dibandingkan dengan beberapa negara lain," ungkapnya secara virtual, Kamis (21/1/2021).

Bahlil menyebutkan, saat ini pihaknya telah menyelesaikan Rp 474,9 triliun total nilai investasi yang mangkrak. Salah satunya investasi dari Lotte Chemical sebesar Rp 61,2 triliun.

Diceritakannya bahwa investasi Lotte Chemical seputar persoalan tanah sudah 5 tahun tak kunjung selesai. Menurut dia, hantu berdasi jadi salah satu penyebabnya.

"Memang tidak bisa dinaifkan bahwa pemain-pemain di lapangan ini banyak. Pemainnya ini dalam bahasa saya ini, mohon maaf saya pakai bahasa kasar sedikit, ini semacam hantu-hantu. Ada hantu berdasi, ada hantu tidak berdasi, dan yang bisa selesaikan ini hanya orang yang pernah belajar hantu atau tahu ilmu hantu. Kalau enggak, ya enggak selesai," tuturnya.

Namun begitu, Bahlil tetap menaruh harapan terhadap iklim investasi pada 2021 ini. "Investasi kita setiap tahun naik tapi tidak diiringi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang agak bagus," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jokowi Puji Upaya BKPM Percepat Proses Investasi Selama Pandemi

Soal Reshuffle Kabinet Ini Kata Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan merombak (reshuffle) kembali jajaran kabinet kerjanya. Lalu siapakah yang diganti dan masih bertahan? (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam mempercepat proses investasi di Indonesia. Hal ini terutama dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

"Saya mengapresiasi BKPM yang telah bekerja keras di tengah pandemi Covid-19. Saya menghargai upaya-upaya BKPM yang terus melakukan percepatan proses investasi," tutur Jokowi dalam acara penandatanganan komitmen PMA dan PMDN dengan UMKM pada Senin (18/1/2021).

Ia menilai BKPM telah mempermudah proses perizinan investasi dan memfasilitasi investor dengan baik.

Percepatan proses investasi ini, kata Jokowi, bertujuan membuat investasi dari dalam dan luar negeri bisa tumbuh pesat. Selain itu juga membuka lapangan pekerjaan dan berkontribusi dalam menaikkan level atau kelas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dalam acara yang sama, Jokowi pun menyambut baik kerja sama pengusaha Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan UMKM.

"Kerja sama ini sangat penting agar UMKM kita bisa masuk dalam rantai produksi global, dan juga meningkatkan kualitas UMKM menjadi lebih kompetitif," tuturnya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya