Tak Ada Wisatawan dari Singapura dan Malaysia, UMKM Batam Keluhkan Ini ke Sandiaga Uno

Para pelaku usaha Parekraf di Batam memang mengalami pendapatan yang anjlok akibat tidak adanya wisatawan yang masuk.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 23 Jan 2021, 20:10 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2021, 20:10 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno Minta Bali Diprioritaskan dalam Program Vaksinasi Covid-19
Menparekraf Sandiaga Uno. (dok. Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menantang para pelaku usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Batam bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

“Hari ini di Batam saya berdiskusi dengan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif terutama dengan kalangan UMKM dan keluhan yang dirasakan adalah menurunnya secara drastis penjualan dari produk-produk ekonomi kreatif dan produk-produk wisata dikarenakan ditutupnya perbatasan kita dan tidak adanya wisatawan dari Singapura maupun Malaysia,” kata Sandiaga Uno dalam keterangannya, Sabtu (23/1/2021).

Sandiaga mengatakan para pelaku usaha Parekraf di Batam memang mengalami pendapatan yang anjlok akibat tidak adanya wisatawan yang masuk ke wilayah ini. Sebab, akses perbatasan masuknya WNA masih ditutup oleh pemerintah.

“Perlu kita sikapi karena pembatasan sosial berskala bersar atau PPKM dan ditutupnya perbatasan merupakan tindakan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Karena itu saya memberikan motivasi kepada para pelaku UMKM untuk terus berinovasi dengan menggunakan akselerasi dan digitalisasi,” ucapnya.

Sandi tidak ingin para pelaku usaha Parekraf hanya berdiam diri tanpa beraksi untuk bangkit dari keterpurukan ini. Sandi meminta Parekraf di Bayam untuk membuat ide yang bagus meski pandemi masih terjadi.

“Lalu beradaptasi di tengah-tengah pandemi dan melambatnya ekonomi, mereka harus mampu untuk mencari produk-produk yang bisa dijual kepada wisatawan domestik, dan produk-produk yang sekarang diminati seperti sport tourism seperti wisata berbasis alam terbuka, wisata yang berbasis edukasi, wisata yang berbasis kekayaan budaya kita,” ujarnya.

Sandi mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor Parekraf di Batam untuk bergandengan tangan agar mampu keluar dari keterpurukan ekonomi.

“Saya ingin mengajak kepada UMKM ini justru saling membantu, saling men-support karena kadang-kadang kita asyik berkompetisi, kita lupa berkolaborasi. Dengan berkolaborasi, pasar domestik yang selama ini di dominasi oleh produk-produk asing bisa semakin di dominasi produk-produk karya anak-anak bangsa UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif,” pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menteri Basuki dan Sandiaga Uno Target Tuntaskan 5 Bali Baru Pertengahan 2021

Paket Sepuluh Indonesia, Sebuah Perjalanan Wisata Fotografi ke 10 Bali Baru
Paket Sepuluh Indonesia, Sebuah Perjalanan Wisata Fotografi ke 10 Bali Baru. foto: istimewa

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno kolaborasi mensinergikan program pengembangan 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau 5 Bali Baru, yakni Danau Toba, Borobudur, Lombok (Mandalika), Labuan Bajo, dan Manado-Bitung-Likupang.

Menteri Basuki mengatakan kolaborasi pembangunan infrastruktur yang dilakukan antara Kementerian PUPR bersama Kemenparekraf bertujuan untuk mendukung produktivitas sektor pariwisata, khususnya pasca pandemi Covid-19. Dukungan infrastruktur pada 5 KSPN tersebut akan selesai pada pertengahan 2021.

"Sebetulnya harus selesai Desember 2020 kemarin. Tetapi karena adanya rescoping untuk penanganan pandemi Covid-19, kita akan selesaikan pertengahan tahun ini (2021), mulai Labuan Bajo, Danau Toba, Likupang, Borobudur, dan Mandalika," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (21/1/2021).

Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,96 triliun untuk pembangunan infrastruktur di 5 Bali Baru yang dilaksanakan sejak 2019 hingga 2021. Dengan rincian tahun anggaran (TA) 2019 sebesar Rp 1,65 triliun, TA 2020 sebesar Rp 3,70 triliun, dan TA 2021 sebesar Rp 2,60 triliun.

Untuk anggaran 2021 merupakan paket lanjutan Multi Years Contract (MYC) karena rekomposisi MYC dan perubahan dari Single Year Contract (SYC) ke MYC karena adanya realokasi anggaran dan refocussing kegiatan untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19.

Pada TA 2020, Kementerian PUPR telah melaksanakan 185 paket pekerjaan infrastruktur meliputi peningkatan konektivitas seperti penanganan jalan dan jembatan.

Kemudian bidang sumber daya air seperti pembangunan tampungan air dan infrastruktur pengendali banjir, bidang permukiman diantaranya penataan kawasan dan peningkatan kapasitas tempat pembuangan sampah, dan bidang perumahan meliputi peningkatan sarana hunian mendukung pariwisata atau sarhunta (sarana hunian pariwisata).

Dari 185 paket pekerjaan TA 2020, sebagian besar telah selesai 100 persen dan sisanya rata-rata mencapai 90 persen akan dituntaskan pada pertengahan tahun ini.

Pembangunan yang Rampung

Paket Sepuluh Indonesia, Sebuah Perjalanan Wisata Fotografi ke 10 Bali Baru
Paket Sepuluh Indonesia, Sebuah Perjalanan Wisata Fotografi ke 10 Bali Baru. foto: istimewa

Pekerjaan yang telah selesai diantaranya pembangunan Jalan Lingkar Siborong Borong sepanjang 2 km untuk mendukung konektivitas Danau Toba, pembangunan Gerbang Klangon di Kabupaten Kulon Progo mendukung Borobudur, dan sarhunta di 5 KSPN.

Guna mendukung rencana pelaksanaan MotoGP di Mandalika pada 2021, Menteri Basuki menyampaikan Kementerian PUPR terus memantau perkembanganan pembangunan sirkuit. Termasuk akses pendukungnya seperti jalan Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL)-Mandalika.

"Saya kira untuk Mandalika kami monitor secara detail. Kalau untuk sirkuitnya oleh PT PP, kemudian infrastruktur di luarnya termasuk akses Bandara ke Mandalika akan selesai semua di Juli," tutur Menteri Basuki.

Sementara Sandiaga Uno menyatakan, kolaborasi dengan Kementerian PUPR akan terus ditingkatkan untuk mendukung pengembangan 5 Bali Baru sehingga dapat memperkuat daya tarik wisatawan. Dia menilai kesiapan infrastruktur 5 KSPN tersebut sudah sesuai dengan progres.

"Saya sudah laporkan all on progress, all on the track termasuk yang MotoGP. Memang kelihatannya banyak yang harus dikerjakan, tetapi karena saya pengalaman membangun infrastruktur, Bapak Menteri Basuki juga mengetahui, kita yakin Juli sirkuitnya sudah selesai dan fasilitas pendukungnya saya kira Oktober bisa dimanfaatkan," ujarnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya