Luhut Pastikan Direksi LPI Diputuskan Sebelum 15 Februari 2021

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemilihan direksi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) selesai di bulan ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Feb 2021, 18:23 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2021, 18:23 WIB
Bertemu Sekjen Kementerian KP, Menko Luhut: Program yang Baik Jangan Berhenti
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemilihan direksi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau sovereign wealth fund (SWF) Indonesia selesai di bulan ini. Luhut memperkirakan pengumuman para direksi LPI akan dilakukan paling lambat pekan depan.

"Saya pikir paling lambat pekan depan," kata Luhut dalam dialog bertajuk Tantangan dan Optimisme Investasi 2021, Jakarta, Rabu (3/2/2021).

Alasannya, kata Luhut, pada tanggal 15 Februari 2021 mendatang akan ada pertemuan dengan para investor besar dunia. Acara tersebut dibuat oleh Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Uni Emirat Arab.

"Tanggal 15 mereka (LPI) akan ada promosi yang diatur oleh ADIA, United Emirat Arab. Ada beberapa fund besar yang akan diundang," kata Luhut.

Maka, direksi LPI harus segera rampung sebelum pelaksanaan acara tersebut. Sehingga Indonesia sudah siap ketika ada investor yang akan memberikan pendanaan dalam acara itu.

"Makanya harus selesai organisasinya, karena nanti kalau orang mau bilang inves sekian, gimana?," ungkap Luhut.

Meski begitu Luhut enggan memberikan bocoran siapa saja yang bakal mengelola lembaga pengelola investasi pertama di Indonesia. "Kalau CEO-nya saya belum elok (kalau) membuka di sini," pungkasnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sri Mulyani Sebut Dewan Pengawas LPI Punya Masa Jabatan Berbeda

Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah sepakat menetapkan tiga nama calon Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Ketiganya adalah Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kettiga calon dewan pengawas LPI tersebut akan memiliki masa jabatan yang berbeda.

"Dalam Dewas ini tidak semua mendapatkan assignment dalam jangka waktu yang sama. Ada Dewas profesional yang penugasan lima tahun, empat tahun dan tiga tahun," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR secara virtual di Jakarta, Senin (25/1).

Dia menyebut, Darwin Cyril Noerhadi akan menduduki posisinya sebagai Dewas LPI dari unsur profesional selama lima tahun. Sementara itu, masa jabatan dari Haryanto Sahari adalah tiga tahun dan Yozua Makes untuk empat tahun.

Sri Mulyani menambahkan, alasan penetapan masa jabatan berbeda ini agar pergantian Dewas nantinya tidak dilakukan dalam satu waktu. Hal ini sama seperti masa jabatan yang ada di Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI).

"Sehingga nanti kalau ada perubahan Dewas tidak dilakukan secara tiap tahun bersama-bersama semua diganti, ada staggering sama seperti di BI," ungkap dia.

Bendahara Negara ini menjelaskan, saat ini pengangkatan Dewas masih menunggu Keputusan Presiden (Keppres) dari Presiden Jokowi. Setelah itu, Dewas akan menyelenggarakan proses seleksi untuk dewan direksi.

"Saat ini dewas sesudah Keppres diterbitkan Presiden, melakukan proses rekrut dewan direktur, proses seleksi sedang berjalan dan ditargetkan segera selesai karena presiden ingin melihat agar LPI bisa segera berjalan," jelas dia.

INFOGRAFIS: 10 SWF dengan Dana Kelola Terbesar di Dunia

INFOGRAFIS: 10 SWF dengan Dana Kelola Terbesar di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 SWF dengan Dana Kelola Terbesar di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya