BI NTT Pamerkan 960 Tenun secara Daring di Gernas BBI, Minat Beli?

Festival Exotic Tenun 202 bertujuan untuk memperkuat identitas mahakarya dan warisan budaya leluhur yang bernilai tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2021, 18:41 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2021, 16:15 WIB
20151013-Sambil Pelesir Sekaligus Belajar Menenun di Sukarara Lombok-NTT
Perajin menenun kain songket menggunakan peralatan tradisional di sentral kerajinan songket Patuh, Desa Sukarara, Lombok Tengah, Selasa (13/10). Desa Sukarara menjadi salah satu penghasil kain tenun khas suku Sasak, Lombok. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar pameran tenun secara daring. Sebanyak 960 produk tenun ikat asal NTT dipamerkan kepada para pembeli dalam kegiatan Festival Exotic Tenun 2021.

Kepala BI perwakilan NTT I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan, dari jumlah tersebut terdapat 15 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terlibat langsung dalam memamerkan produk tenun mereka.

"Dapat kami sampaikan bahwa ada 15 UMKM di NTT dan total 960 produk, baik berupa kain tenun maupun turunannya dipamerkan dalam kegiatan itu," katanya, dikutip dari Antara, Senin (22/3/2021).

Nyoman mengatakan kegiatan Festival Exotic Tenun 2021 ini akan diselenggarakan selama tiga hari ke depan yakni mulai dari 22- 24 Maret 2021.

BI NTT menargetkan transaksi sebesar Rp 1,2 miliar dari 960 produk yang dipamerkan dalam festival tersebut secara daring.

Ia menambahkan jika ingin membeli tenun NTT, konsumen bisa mengakses e-catalog www.exotictenunfest.com. Ketika dilakukan pemesanan, katanya, pembeli akan langsung terkoneksi dengan salah satu e-commerce nasional, yakni Shopee.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Memperkuat Identitas

Melihat Pembuatan Kain Tenun Sumba Timur
Kain tenun buatan Desa Adat Prailiu, Sumba Timur, NTT, Sabtu (15/12). Pembuatan kain tenun di desa ini menjadi mata pencarian warga. (Liputan6.com/JohanTallo)

Lebih lanjut ia menambahkan, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memperkuat identitas mahakarya dan warisan budaya leluhur yang bernilai tinggi, sekaligus memperkenalkan keindahan tenun NTT kepada masyarakat umum.

Kemudian juga mendorong UMKM sebagai pilar pemulihan ekonomi dan mendukung pengembangan UMKM, khususnya tenun, melalui digitalisasi promosi dan sistem pembayaran.

Yang terakhir, kegiatan itu juga sebagai preliminary event menuju Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Labuan Bajo pada Juni 2021.

Gernas BBI sendiri juga, ujar dia, sebagai salah satu gerakan untuk meningkatkan kecintaan dan penggunaan produk UMKM dalam negeri, yang sudah digalakkan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya