Angka Positif Covid-19 Melandai, Warga Jakarta Mulai Jajan ke Warteg Lagi

Melandainya grafik penularan Covid-19 di Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir menjadi berkah sendiri bagi pelaku usaha warteg.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mar 2021, 15:17 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2021, 14:00 WIB
Warteg Terancam Gulung Tikar
Penjual melayani pembeli di warteg kawasan Jakarta, Rabu (27/1/2021). Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menyatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek akan gulung tikar tahun ini disebabkan tidak mampu membayar atau memperpanjang sewa tempat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Jakarta dan sekitarnya mulai kembali mengunjungi warung Tegal atau warteg seiring melandainya angka positif Covid-19. Peningkatan jumlah pengunjung warteg di Jabodetabek mendekati angka sepuluh persen.

"Ya Mas, sudah mulai ramai. Cuma belum signifikan cuma di bawah 10 persen angka kenaikan pengunjung warteg Jabodetabek," jelas Ketua Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara), Mukroni, saat dihubungi Merdeka.com, Kamis (25/3/2021).

Terus melandainya grafik penularan Covid-19 di Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir menjadi berkah sendiri bagi pelaku usaha warteg. Mengingat mulai berkurangnya rasa kekhawatiran pengunjung untuk makan di tempat.

"Jadi, sekarang sudah mulai menuju ramai. Orang enggak terlalu khawatir tertular Covid-19 kayak dulu pas (penularan) masih tinggi," tambahnya.

Kendati demikian, dia menyebut, angka kenaikan pengunjung warteg ini masih relatif kecil atau belum memenuhi angka yang diharapkan. Hal ini lantaran faktor daya beli masyarakat bawah yang belum sepenuhnya benar-benar pulih.

"Daya beli masih rendah butuh waktu dan dukungan kebijakan pemerintah sejauh mana program-program pemulihan ekonomi untuk menjaga tren perbaikan ini," bebernya.

Oleh karena itu, dia meminta, kepada pemerintah untuk mampu menjaga harga sejumlah bahan pangan pokok agar tetap stabil, terlebih jelang perayaan keagamaan seperti bulan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 2021. Menurutnya, ini demi menstimulus daya beli masyarakat bawah agar segera meningkat.

"Untuk daya beli masyarakat bawah naik itu gimana pemerintah berpihak. Maka, penting bagi harga sembako stabil dan terjangkau," ucap dia menekankan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tren Kasus Covid-19

Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan peneliti di dunia termasuk Indonesia terus meneliti mutasi dan varian baru Corona yang muncul di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (4/3/2021). (Tim Media Komunikasi KPC-PEN/Medcom Damar)

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tren kasus konfirmasi positif Covid-19 secara nasional mengalami pelandaian.

"Saat ini tren kasus nasional sedang melandai. Ini menunjukkan adanya kondisi perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu ada kecenderungan tren penularan menurun," jelas Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (18/3).

Wiku mengatakan walaupun pemerintah masih berusaha mencapai keakuratan data 100 persen untuk memotret apa yang terjadi di lapangan. Namun, kabar baik ini menurutnya cukup valid jika melihat tren global yang sedang membaik pula.

Wiku menyampaikan dengan berbagai semangat kerja sama sebagaimana dilakukan pejuang kemanusiaan Covid-19, dia berharap dapat timbul semangat yang sama dalam diri warga masyarakat untuk senantiasa meminimalkan peluang penularan Covid-19. Hal tersebut sebagai sumbangsih yang dapat diberikan masyarakat untuk mendukung upaya penanganan Covid-19 yang selama ini dilakukan.

"Kedisiplinan terhadap protokol kesehatan harus selalu dilakukan. Covid-19 dapat menyerang kita di mana pun dan kapan pun," jelas dia.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya