Modal APBD, Bandara Blimbingsari Banyuwangi Dinilai Cantik dan Modern

Menhub Budi Karya Sumadi meninjau pelayanan transportasi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Apr 2021, 19:30 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2021, 19:30 WIB
Bandara Blimbingsari
Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, dibangun menggunakan konsep green architectur. Foto: Hernawan Widhi Anggara.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau pelayanan transportasi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Salah satunya terkait pelayanan penumpang di Bandara Blimbingsari.

Pada kesempatan tersebut, Menhub Budi mengapresiasi pelayanan penumpang dan fasilitas Bandara Blimbingsari yang menonjolkan konsep eco-airport.

Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang telah berpartisipasi membangun Bandara Blimbingsari dengan menggunakan dana dari APBD.

"Bandara yang cantik modern, eco-friendly dan ini menjadi contoh untuk kabupaten lain, membangun sendiri setelah itu kita joinkan dengan Angkasa Pura II, dan sekarang dilanjutkan dengan baik. Ini sengaja saya sampaikan bahwa kemandirian atau partisipasi dari pemda itu sangat penting," kata Menhub di Bandara Blimbingsari, Sabtu (24/4/2021).

Selanjutnya, dia berharap kepada Bupati Banyuwangi untuk meneruskan keberhasilan ini, dan berharap kabupaten-kabupaten lain di Indonesia dapat mencontoh apa yang sudah diterapkan Pemkab Banyuwangi.

"Ini menjadi contoh bagi kabupaten yang lain bahwa tidak harus membangun memakai APBN ada APBD, Bayuwangi bisa dilakukan secara bertahap jadi satu apresiasi saya bagi Banyuwangi," ujarnya.

Dalam kunjungannya di Bandara Blimbingsari, Menhub juga berkesempatan meninjau implementasi uji tes Covid-19 GeNose untuk calon penumpang pesawat.

"Bandara Blimbingsari merupakan bandara ke-9 Angkasa Pura II dari total 21 bandara. Ini menunjukkan bahwa Angkasa Pura II serius memberikan dukungan bagi upaya pencegahan virus covid-19 karena virus ini sangat masif," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


GeNose Sudah Diterapkan di 21 Bandara dan 44 Stasiun

Menhub Budi Karya Sumadi mencoba layanan GeNose di Bandara I Gustu Ngurah Rai, Bali
Menhub Budi Karya Sumadi mencoba layanan GeNose di Bandara I Gustu Ngurah Rai, Bali (dok: BKIP)

Alat deteksi Covid-19 karya anak bangsa GeNose hingga saat ini sudah diterapkan di 21 bandara di Indonesia. Selanjutnya Menhub menargetkan GeNose dapat diterapkan di lebih banyak bandara hingga ke wilayah timur Indonesia.

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau penerapan GeNose di Bandara Juanda, Surabaya, Sabtu (24/4).

"GeNose sudah beroperasi di 21 bandara. Kita akan menerapkan ini hingga mendekati 100 bandara agar sampai ke Indonesia Bagian Timur. Saya sudah minta kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk berkoordinasi dengan UGM untuk membahas hal tersebut," kata Menhub.

Ke-21 bandara yang sudah menerapkan Genose yaitu: Yogyakarta (YIA), Palembang (PLM), Bandung (BDO), Surabaya (SUB), Bali (DPS), Batam (BTH), Samarinda (AAP), Pangkal Pinang (PGK), Tanjung Pandan (TJQ), Jambi (DJB), Makassar (UPG), Gorontalo (GTO), Palu (PLW), Pontianak (PNK), Lampung (TKG), Tanjung Pinang (TNJ), Balikpapan (BPN), Tarakan (TRK), Sentani (DJJ), Tambolaka (TMC), dan Banjarmasin (BDJ).

Dari 21 bandara tersebut, 7 bandara diantaranya dikelola Angkasa Pura I, 8 bandara (Angkasa Pura II), 5 bandara (Unit Pelaksana Bandar Udara Kemenhub), dan 1 bandara (Badan Usaha Bandar Udara Batam).

Menhub menambahkan, saat ini, GeNose sudah digunakan di 44 Stasiun dan sudah lebih dari 500.000 orang yang melakukan tes. Sementara itu di bandara sudah mendekati 100.000 orang yang melakukan tes.

"Jadi kita harus bangga bahwa ada produk anak bangsa yang eksis. GeNose memiliki tiga keunggulan yaitu cepat, tidak sakit, dan murah," ucapnya.

Menhub mengingatkan, agar pelayanan tes deteksi Covid-19, baik itu yang menggunakan GeNose, atau alat deteksi lainnya yakni: PCR dan Rapid Tes Antigen, harus dilakukan dengan serius untuk memastikan bahwa para penumpang yang bepergian benar-benar negatif Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya