Liputan6.com, Jakarta - Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri merespon fenomena penurunan nilai NTP dan NTUP bulan April 2021. Menurutnya, hal ini menjadi hal yang kerap terjadi di tengah panen raya yang terus berlangsung di berbagai tempat.
"Kita tahu saat ini panen raya masih terjadi di berbagai sentra produksi padi dan hortikultura. Disinilah kunci pemerintah untuk hadir membantu petani agar mendapatkan harga yang layak. Pemerintah tidak membiarkan harga anjlok," tegasnya, Rabu (5/5).
Baca Juga
Kuntoro menjelaskan, gerakan serap gabah dan pengendalian harga ditingkat petani yang dilakukan sinergis oleh Bulog, BUMN kluster pangan, dan pemerintah daerah agar mampu mencegah turunnya NTP lebih dalam. Momentum ini harus menjadi signal masih munculnya harga jual yang belum sesuai dengan HPP di beberapa daerah.
Advertisement
Menurutnya, tahun ini nilai NTP dan NTUP year on year (yoy) bulan April, jauh lebih baik dibandingkan tahun 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) nasional pada April 2021 sebesar 102,93 atau naik 2,60 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 100,32. Kondisi ini menunjukkan adanya perbaikan tata kelola distribusi produksi dan pemasaran.
"Sub sektor tanaman pangan dan hortikultura memang yang terkontraksi bulan April ini. Namun Sub sektor perkebunan dan peternakan nilainya masih positif di bulan ini. Fenomena panen raya yang seperti ini memang sudah perkirakan dan antisipasi, dan langkah yang kita lakukan sudah cukup baik. sehingga kontraksi nilai NTP tidak sekuat tahun lalu," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian
Tidak hanya itu, secara nasional, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Januari–April 2021 lebih tinggi 0,55 persen dibandingkan NTUP Tahun 2020 pada periode yang sama. NTUP merupakan perbandingan antara Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) dengan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM).
Sebelumnya, BPS melaporkan terjadi penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) sub sektor tanaman pangan sebesar 1,18 persen mengakibatkan turunnya NTP nasional pada April 2021 sebesar 0,35 persen menjadi 102,93, namun nilainya masih lebih baik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 100,32.
sementara itu, untuk NTP tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan, masih terjadi peningkatan NTP pada April 2021, di mana NTP tanaman perkebunan naik 0,89 persen, dan NTP peternakan meningkat 1,31 persen.
Â
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement