Liputan6.com, Jakarta - Pelaku industri hilir sawit tetap optimis di tengah gempuran Covid-19 yang berdampak kepada perekonomian. Di sektor biodiesel, mandatori B30 menjadi penopang konsumsi minyak sawit di dalam negeri.
Untuk produk oleokimia yang menjadi bahan baku produk kebersihan tubuh seperti sanitizer dan sabun. Sementara itu, kebutuhan minyak goreng tetap stabil lantaran sektor pariwisata dan restoran belum sepenuhnya pulih.
Baca Juga
“APROBI berkomitmen penuh mendukung dan mengimplementasikan program mandatori biodiesel. Program B30 ini diharapkan dapat mendorong tercapainya target bauran energi Indonesia serta meningkatkan kemandirian energi nasional,” ujar Ketua Bidang Pemasaran dan Promosi Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) Irma Rachmania dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (11/5/2021).
Advertisement
Ia mengatakan saat ini Indonesia merupakan negara terdepan yang telah mampu terbukti mengimplementasikan B30 yang merupakan energi terbarukan dan ramah lingkungan. Tren konsumsi biodiesel dari tahun ke tahun terus meningkat.
Di industri minyak goreng, produsen tetap optimis dengan konsumsi domestik. Ketua Umum Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Bernard Riedo mengatakan pelaku industri minyak goreng mengikuti arahan pemerintah untuk menjaga ketersediaan barang di pasar. Masyarakat tidak akan kesulitan mencari minyak goreng walaupun harga sawit sedang tinggi di pasar global.
“Konsumsi masyarakat selama Ramadan tetap stabil. Sebab, pemerintah memperketat pembatasan mikro untuk mencegah penularan Covid-19. Pelaku industri mendukung kebijakan ini demi kesehatan masyarakat. Dari sisi logistik, distribusi minyak goreng tetap lancar tanpa hambatan berarti,” ujar Bernard.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum APOLIN Rapolo Hutabarat menjelaskan permintaan oleokimia di dalam negeri akan meningkat antara 165 ribu-168 ribu ton setiap bulan sepanjang tahun ini. Pertumbuhan domestik rerata 10 persen-12 persen sehingga dalam setahun dapat mencapai 1,98 juta-2 juta ton.
Untuk oleokimia, pandemi tidak mengganggu volume dan nilai ekspornya di tahun lalu. Pada 2019, volume ekspor 3,18 juta ton dengan nilai sebesar USD 2,03 miliar.
Namun di tahun 2020, menurut Rapolo sebagai dampak dari pandemi meningkatkan kebutuhan produk oleokimia dari industri farmasi dan kesehatan. Ekspor dapat mencapai 3,87 juta ton dengan nilai USD 2,57 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Salurkan Bantuan
Kegiatan penyaluran bantuan sosial merupakan kerjasama Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir kelapa sawit yaitu Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) dan Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN).
Bantuan diberikan kepada anak yatim piatu, lansia, dan penyandang disabilitas sebagai bentuk kepedulian di tengah pandemi dan menjelang hari raya Idul Fitri.
Penyaluran diberikan kepada 4 yayasan diantaranya Wisma Tuna Ganda (Pekayon), Yayasan Cahaya Hati Gemilang (Meruyung, Depok), Yayasan Amal Fisabilillah (Pondok Ranggon), Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 (Cipayung). Bantuan yang diberikan berupa 250 paket sembako dalam bentuk uang tunai kepada yayasan tersebut.
Penyerahan bantuan ini dihadiri perwakilan asosiasi antara lain Paulus Tjakrawan (Ketua Harian APROBI), Irma Rachmania (Ketua Bidang Pemasaran dan Promosi Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia), Rahayu Dwi Mampuni (Sekretariat APROBI), dan Dinna (Sekretariat APOLIN). Hadir pula pengurus dan anggota Forum Wartawan Pertanian.
Ketua Forwatan Yuwono Ibnu Nugroho memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tiga asosiasi hilir sawit (APROBI, GIMNI, dan APOLIN) yang mempercayakan penyaluran bantuan tersebut melalui Forwatan. Bantuan ini menunjukkan industri sawit tidak saja berkontribusi bagi negara melainkan memberikan perhatian bagus kepada masyarakat.
“Setelah penyerahan bantuan di Wisma Tuna Ganda ini, rekan-rekan Forwatan akan bergerak untuk menyalurkan bantuan di tiga yayasan lainnya. Melalui bantuan ini, harapan kami masyarakat tetap optimis dan imun tubuhnya tetap terjaga di kala pandemic,” ujarnya.
Advertisement